Jelang Akhir Tahun, Pemprov Antisipasi Ancaman Inflasi pada Sejumlah Bahan Pokok

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Menjelang akhir tahun 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengantisipasi beberapa komoditi pangan dari ancaman inflasi. Seperti telur ayam, daging, dan beras. Antisipasi itu dilakukan salah satunya dengan meningkatkan berkoordinasi dengan pelaku usaha.
‘Langkah kedepan sedang kita susun jangka pendek dan menengah. Kita mengkoordinir para pelaku usaha di bidang peternakan, telur dan distributor pangn lainnya," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ofrial usai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung 2019, di ruang rapat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kamis (10/10/2019).
Dikatakan Ofrial, komoditi itu merupakan hal penting yang harus diantisipasi karena menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dia lihat tren dua tahun terakhir, ada kenaikan harga terhadap bahan pangan itu.
“Ketersediaan mencukupi namun tren harga sudah mulai naik, itu yang harus kita sikapi. Naik sekitar 0,1 persen, tapi kan harus kita lihat, bobotnya kan besar kalau beras. Medium sedikit diatas HET (Harga Eceran Tertinggi) sampai Rp 9.588 di pasar," jelasnya.
Tercatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung pada September 2019 mengalami deflasi sebesar 0,20% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,17% (mtm). Meski demikian, capaian tersebut masih berada di atas inflasi Sumatera dan Nasional sebesar masing-masing -0,68% dan -0.27%.
Ditinjau per komponen, deflasi kelompok bahan makanan yang mencapai -2,82% tercatat menjadi sumber utama deflasi bulan September 2019 (andil -0,71%). Hal ini sejalan dengan penurunan harga yang terjadi khususnya pada komoditas cabai merah dan bawang merah dengan andil masing-masing sebesar -0,45% dan -0.18%. Selain itu komoditas tomat sayur, cabai rawit dan telur ayam ras juga menjadi penyumbang deflasi (total sumbangan: -0.12%). (Erik)
Berita Lainnya
-
OJK: Aset Perbankan di Lampung Tembus Rp134 Triliun, Kredit UMKM 33 Triliun
Selasa, 26 November 2024 -
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024