• Jumat, 29 Maret 2024

Azka Gibran, Balita yang Pakai Mata Palsu Akan Jalani Operasi, Bupati Lampung Tengah Siap Membantu

Minggu, 13 Oktober 2019 - 19.40 WIB
297

Kupastuntas.co, Lampung Tengah – Seorang balita di Lampung Tengah, Azka Gibran Rabanni harus hidup tanpa bisa melihat, karena kedua bola matanya merupakan bola mata palsu (imitasi). Keluarga Azka harus rutin mengganti mata palsu itu sesuai dengan perkembangan usianya akibat kanker yang dialami Azka.

Anak dari pasangan Sri Sundari dan Yulianto Riwibowo, warga kampung Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai ini sudah bersekolah di jenjang TK. Mendengar hal tersebut Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto datang berkunjung kerumah orang tua Azka untuk melihat kondisinya.

“Saya mendengar bahwa ada anak kecil yang menderita sakit retina matanya dan beberapa tahun lalu telah dioperasi dan diganti bola matanya dengan bola mata palsu. Sesuai dengan perkembangan usia maka rongga mata berkembang makin besar, sehingga bola matanya perlu diganti juga disesuaikan dengan ukuran rongga mata," ujar Bupati Loekman Djoyosoemarto, Minggu (13/10/19).

Loekman menjelaskan, dalam waktu dekat Pemkab Lampung Tengah akan segera mencarikan solusi bagi Gibran agar dapat segera dilakukan operasi matanya.

“Hari ini saya langsung meninjau di lapangan dan akan segera mencarikan solusinya, karena itu biaya besar dan tidak mungkin ditanggung oleh orang tua nya. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat segera kita bantu untuk dibawa ke salah satu Rumah sakit di Tangerang untuk dilakukan operasi," jelas Bupati.

Menurut keterangan dari sang ibu, putranya ini menderita kanker mata ini sejak usianya 1,5 tahun. Namun akibat terkendala biaya maka baru dapat dioperasi saat usianya 2 tahun.

“Gibran mulai sakit pada usia 1,5 tahun dan dibawa berobat ke Jakarta, karena terkendala biaya maka agak tertunda. Awalnya hanya mata sebelah kiri lalu merambat ke sebelah kanan,” kata dia.

“Alhamdulillah sekarang ini sudah dinyatakan bersih dari kanker dari dokter. Namun untuk bola mata tiap tahun harus ganti dan harus membeli sendiri," terang Sri Sundari.

Ucapan terima kasih disampaikan oleh Sri Sundari atas kehadiran Bupati Loekman Djoyosoemarto. Ia berharap dapat membantu untuk kesembuhan dari sang buah hatinya.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Bupati Loekman Djoyosoemarto yang telah berkunjung ke rumah ini dan melihat kondisi Gibran. Mudah-mudahan Pak Bupati selalu membantu Gibran untuk kedepannya. Baik pendidikannya serta untuk pergantian bola mata setiap tahunnya,” tuturnya.

Sri Sundari berharap Gibran dapat segera sembuh serta mewujudkan cita-citanya.

“Kalau Gibran sudah sembuh saya sangat bersyukur sekali.Cita cita Gibran sendiri ingin menjadi hafiz Quran, dan ingin sekali mencium Hajar Aswad dan untuk sekolahnya dapat dipermudah. Selama ini kesehariannya biasa saja dan untuk hafalan Quran sendiri. Gibran Alhamdulillah sudah hafal 2 Juz,” pungkasnya.

Menurut Plt. Kepala Dinas kesehatan Lampung Tengah, Edy Sunarko penyakit yang dialami oleh Gibran adalah Retino Blastoma dan telah dioperasi sebelumnya.

“Awalnya Gibran menderita Retino Blastoma yaitu sejenis tumor di daerah mata yang mengakibatkan kerusakan retina, dan pengobatan satu satunya hanya dengan dioperasi. Sekarang kondisi anak tersebut tidak punya bola mata sama sekali di kedua matanya, sehingga untuk estetika memakai mata palsu,” kata dia.

Namun mata palsu ini harus selalu dikontrol dan diganti per 2-3 tahun sekali se arah dengan pertumbuhan anak sampai nanti dewasa.

“Untuk kondisi kesehatan badan lainnya normal, demikian juga untuk tumbuh kembang mentalnya sangat baik," terang Edy Sunarko. (Towo)

Editor :

Berita Lainnya

-->