• Jumat, 19 April 2024

Isak Tangis Doni Iringi Pemakaman Ayah, Ibu dan Adik-adiknya yang Tewas Kecelakaan di Tarahan

Senin, 28 Oktober 2019 - 17.13 WIB
339

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Kepergian Almarhum Jufebri Mars Bin Junaidi bersama istri dan dua anaknya ke pangkuan sang pencipta menyisakan isak tangis dan kesedihan yang mendalam terhadap putra sulungnya Doni Pratama (15) yang saat ini masih duduk di bangku kelas X SMA Negeri 1 Kotabumi.

Tangis histeris putra sulung Almarhum Jufebri itu pecah sejak menyambut kedatangan jenazah ayah dan ibu beserta kedua saudaranya (Dino Framdan 8 tahun dan Dini Pratiwi 4 tahun), pada Senin (28/10/2019) pagi sekira pukul 02.00 WIB di rumah duka, di Jalan Kenari, Gang M Zen, Nomor 412 B, RT03 RW05, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara.

Tangis histeris Doni Pratama tersebut semakin membuat haru ketika tangisannya disambut oleh isak tangis dari keluarga besar almarhum ibu dan ayahnya dan warga setempat. Karena mereka telah menunggu jenazah korban sejak pagi dan berkumpul di rumah duka dan baru mereka temui setelah Senin pagi.

Sejak dari Minggu (27/10/2019) pagi hingga dini hari rumah duka terlihat ramai dikunjungi pihak keluarga, warga tetangga sekitar korban, dan teman-teman anak sulung korban dari SMA Negeri 1 Kotabumi. Mereka menemani rekan mereka hingga pemakaman kedua orang tua dan saudaranya tersebut, Senin (28/10/2019) siang.

Kesedihan itu juga terlihat di wajah Junaidi, ayah dari Almarhum Jufebri. Setelah pemakaman kedua anak dan cucunya duduk membacakan doa untuk para korban lakalanats di Jalinsum, Tarahan, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (27/10/2019).

Merasa tidak kuasa untuk melihat anak bersama cucunya dikebumikan, Junaidi memilih sedikit menjauh dari proses pemakaman. Sementara anak sulung korban Doni Pratama didampingi kerabatnya terlihat lunglai menyaksikan proses pemakaman kedua orang tua dan kedua saudaranya tersebut.

Di lokasi pemakaman, paman korban Solihin mengatakan, korban Jufebri terakhir komunikasi dengan ayahnya (Junaidi) meminta izin untuk pergi ziarah ke makam kakeknya di daerah tarahan.

“Terakhir komunikasi dia (Alm) Jufebri bilang mau ziarah ke makam kakeknya di Tarahan, itu terakhir kalinya sudah itu hilang komunikasi," kata Solihin.

Kepergian keponakannya bersama keluarga itu, menurut Solihin, mereka berpamitan akan pergi ke pusara sang kakeknya dan kemudian akan menghadiri acara pertunangan keponakan korban di Bandar Lampung. Menurutnya, kejadian kecelakaan yang dialami korban itu dimungkinkan mereka telah selesai ziarah dan akan kembali ke arah Bandar Lampung dari Lampung Selatan.

Di lokasi kejadian mereka sedang beristirahat dan tiba-tiba diseruduk kendaraan cold diesel yang mengakibatkan keempat korban meninggal dunia atas kejadian tersebut.  (Sarnubi)

Editor :