Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Calon Wali Kota Bandar Lampung Rycko Menoza menyebut pembangunan Kota Bandar Lampung saat ini belum maksimal dan merata. Hal itu menurut Rycko karena kepala daerah yang kurang mendengar masukan dari bawahan, seperti RT, Lurah dan Camat.

“Dulu Bandar Lampung ini terkenal sebagai Tanjung Karang dan Teluk Betung. Tetapi saat ini pembangunan lebih tinggi di Tanjung Karang daripada Teluk Betung. Artinya pembangunan tidak merata, maka dari itu banyak masyarakat di pesisir yang belum hidup sejahtera," ungkap Rycko saat diskusi penyampaian Visi Misi Calon Wali Kota Road To Bandar Lampung 2020, di Hotel Aston pada Rabu (30/10/2019).

Mantan Bupati Lampung Selatan ini menegaskan, pemerintah tingkat bawah seperti RT harus diberdayagunakan. Pemerintahan juga harus proposional dan profesional. Sebagai bentuk pelayanan masyarakat, kepala daerah harus mendengar masukan dari para ketua RT melalui Musrenbang.

“Saat ini sistem pemerintahannya top down dari kepala ke bawah, tetapi masukan dari masyarakat kurang diterima dan dibantu. Makanya pembanguan di setiap wilayah berbeda-beda,” jelasnya.

Selain itu, Rycko menyinggung terkait permasalahan sampah yang menurutnya kurang diperhatikan. Padahal sampah tersebut bisa dimanfaatkan jadi barang ekonomis dan bisa jadi sumber tenaga listrik.

Kemudian permasalahan drainase, menurutnya pemkot seharusnya melakukan normalisasi dan pembersihan saat musim kemarau. Sehingga saat musim penghujan tiba, tidak ada lagi daerah yang terendam Banjir.

“Untuk membangun hal itu semua, pemerintah harus bisa mengutamakan kepentingan masyarakat. Terima semua yang dikeluhkan yang disampaikan dalam Musrembang. Jangan melakukan pembangunan seperti sesuai dengan selera pemimpin. Pemimpin jangan bekerja sendiri, harus bersinegri dengan pimpinan atas dan pimpinan di bawah," tandasnya. (Sule)