Kupastuntas.co,Pesisir Barat-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)  Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) kembali memproses temuan dugaan pelanggaran netralitas salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesibar, Rabu (6/11). Anggota Divisi Hukum Penindakan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Pesibar, Abd. Kodrat mengatakan, pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari temuan Bawaslu. ASN yang berinisial THP  ini diperiksa Bawaslu atas tindakannya memposting perkataan yang memuji Bupati Pesibar, Agus Istiqlal di Media Sosial (Mendos) Facebook.   Tulisan yang diposting di sebuah grup facebook yang itu bertuliskan “masyarakat Pesisir Barat masih butuh sosok kepemimpinan pak Bupati Agus Istiqlal, yang sudah terbukti membangun Pesibar lanjutkan 2 periode serta Mantapkan dan lanjutkan 2 periode," dalam postingan tersebut.   Dilanjutkannya, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, dari keterangan  THP, postingan akun pribadi miliknya itu dilakukan oleh istrinya yang juga merupakan seorang kader partai tanpa sepengetahuannya.   "Saat ini prosesnya masih kita jalankan, akan kita lakukan pengkajian telebih dahulu setelah itu baru dapat kita plenokan bersama direkomendasikan," imbuhnya.   Lebih lanjut dikatakan Kodrat, Bawaslu juga telah memanggil dan memeriksa Istri dari THP.   "Kita sudah memeriksa semua pihak, baik ASN yang bersangkutan atau Istrinya selanjutnya akan kita kaji lebih dalam lagi terkait hasil pemeriksaan," terangnya.   Lebih lanjut ia mengatakan, dengan dipanggilnya dua ASN di Pemkab Pesibar, dapat menjadi pembelanjaran agar lebih menjaga netralitas khusunya ASN apalagi saat ini semakin mendekatinya Pilkada. Sebelumnya, Bawaslu Pesibar memanggil dan meminta klarifikasi seorang ASN di Pemkab Pesibar berinisial MH, karena diduga terlibat politik praktis di Medsos. Klarifikasi dilakukan di Sekretariat Bawaslu Pesibar, Selasa (5/11). Ketua Bawaslu Pesibar, Irwansyah mengatakan, ASN tersebut tidak bersikap netralitas dalam bermedia sosial. "MH dalam akun media sosial facebooknya diduga telah melakukan tindakan yang menimbulkan keberpihakan. Karena telah memberikan komentar dengan mengunggah gambar petahana yang berlatar belakang logo partai dan bertuliskan “udo lal saluot” (Udo lal lagi) serta “udo lal 2 periode”," ungkapnya.  (Nova) https://youtu.be/skKg31H_K2A