• Jumat, 19 April 2024

Bangunan Gudang Komoditas Pertanian SRG di Lamtim Senilai 4,4 Miliar Mangkrak

Rabu, 04 Desember 2019 - 07.01 WIB
75

Bangunan Gudang Komoditas Pertanian, yang dianggarkan saei APBN senilai 4,4 Miliar. Sudah 8 tahun mangkrak tidak berfungsi, Rabu (4/12/20190. oto : Agus/kupastuntas.co

Lampung Timur - Sebuah bangunan dengan nilai 4,4 miliar lebih, terlihat mangkrak tidak terurus sejak gedung tersebut di buat pada 2011 silam. Bangunan tersebut berada di jalan Ir Sutami, samping kantor Kecamatan Bandar Sribhawono.

Dihalaman gedung terpampang plang dari bangunan permanen (semen) bertuliskan Gudang Komoditas Petanian SRG, bangunan yang ada dalam pagar besi tersebut terdapat dua buah kantor kerja, satu kantor satpam, gudang peralatan, bangunan WC tiga pintu dan paling belakang gudang utama yang didesain untuk penyimpanan komoditas pertanian.

Didalam salah satu ruangan yang menyerupai kantor terpasang papan konstruksi bangunan dengan nilai anggaran 4.493.453.000 pelaksana PT Citra Primadona Perkasa tahun 2011.

Ironinya, selama delapan tahun bangunan yang dianggarkan dari APBN tersebut sama sekali belum di difungsikan, "dari dulu seperti ini, gak ada orangnya, bahkan setiap sore saya cari rumput di sekitar bangunan ini, pintu pagar tidak pernah terbuka,” ujar warga setempat yang mengaku bernama Sugeng.

Camat Bandar Sribhawono M Saleh, mengakui, sejak terbangun hingga saat ini sama sekali belum difungsikan, sepertinya jika dilihat dari nama gudang yaitu gudang komoditas pertanian, pengelolanya seharusnya dari Dinas Pertanian dan Perdagangan, "gudang itu kan berencana untuk menyimpan komoditas hasil bumi, agar harga yang di rasakan petani tetap stabil setelah bekerja sama sengan resi gudang tersebut,” ujar  Saleh.

Lebih lanjut Camat Bandar Sribhawono itu mengaku tidak faham penyebab kenapa bangunan miliaran rupiah yang di anggarkan oleh pemerintah tidak di fungsikan, "atau memang tidak ada petani yang minat menjual komoditas hasil panen nya ke resi gudang tersebut atau ada hal lain saya tidak faham,” ujar nya.

Sementata Wakil DPRD Lampung Timur Akmal Fathoni, saat di mintai tanggapan tentang gudang komoditas tersebut enggan memberikan keterangan sedikitpun.

Editor :