• Sabtu, 20 April 2024

Politisi Golkar dari Pringsewu Ini Usul Beberapa Hal Penting di Munas Golkar

Kamis, 05 Desember 2019 - 20.00 WIB
71

Sagang Nainggolan menyampaikan usulan saat mengikuti Munas Golkar, Kamis (5/12/2019) malam. Ist

Kupastuntas.co, Pringsewu - Politisi Golkar asal Pringsewu, Sagang Nainggolan, mengikuti sidang Komisi Musyawarah Nasional (Munas) Golkar,

di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

 

Sagang yang juga Ketua Kerukunan Masyarakat Batak (Kerabat) Kabupaten Pringsewu, bergabung di Komisi C membahas pernyataan Politik terhadap isu isu yang sedang berkembang.

 

Menurut Sagang, sebagai pembela dan pengamal Pancasila, dirinya mengusulkan agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali di ajarkan dan ditanamkan kepada anak usia dini (TK dan SD).

 

"Saya mengusulkan agar PMP kembali diajarkan di sekolah," kata Sagang melalui pesan WhatsApp, Kamis (5/12/2019) malam.

 

Kemudian, kata dia, sistem demokrasi saat ini perlu penyempurnaan karena sistem sekarang sangat berbahaya yakni marak dengan Politik transaksional dan Politik identitas ( suku, ras, agama).

 

"Jika sistem ini diteruskan maka perpecahan antar kelompok di masyarakat akan terus terjadi demi kepentingan Politik kelompok tertentu maka menurut saya sebaiknya sistem Politik dikembalikan kepada Demokrasi Pancasila ( sila ke 4) sistem perwakilan," ungkapnya.

 

Usulan terakhir yang disampaikan Sagang dalam Munas yakni agar

mengedepankan kehidupan keagamaan yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, serta tidak memberi ruang pada pihak manapun yang ingin melakukan tindakan Radikalisme.

Editor :

Kupastuntas.co, Pringsewu - Politisi Golkar asal Pringsewu, Sagang Nainggolan, mengikuti sidang Komisi Musyawarah Nasional (Munas) Golkar,

di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

 

Sagang yang juga Ketua Kerukunan Masyarakat Batak (Kerabat) Kabupaten Pringsewu, bergabung di Komisi C membahas pernyataan Politik terhadap isu isu yang sedang berkembang.

 

Menurut Sagang, sebagai pembela dan pengamal Pancasila, dirinya mengusulkan agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali di ajarkan dan ditanamkan kepada anak usia dini (TK dan SD).

 

"Saya mengusulkan agar PMP kembali diajarkan di sekolah," kata Sagang melalui pesan WhatsApp, Kamis (5/12/2019) malam.

 

Kemudian, kata dia, sistem demokrasi saat ini perlu penyempurnaan karena sistem sekarang sangat berbahaya yakni marak dengan Politik transaksional dan Politik identitas ( suku, ras, agama).

 

"Jika sistem ini diteruskan maka perpecahan antar kelompok di masyarakat akan terus terjadi demi kepentingan Politik kelompok tertentu maka menurut saya sebaiknya sistem Politik dikembalikan kepada Demokrasi Pancasila ( sila ke 4) sistem perwakilan," ungkapnya.

 

Usulan terakhir yang disampaikan Sagang dalam Munas yakni agar

mengedepankan kehidupan keagamaan yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, serta tidak memberi ruang pada pihak manapun yang ingin melakukan tindakan Radikalisme.

Berita Lainnya

-->