Ini Penyebab Harga Bawang Merah Melonjak di Bandar Lampung

Gudang bawang di Jalan Blora, Segalamider, Kamis (19/12/2019). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Harga bawang merah di beberapa pasar tradional di Bandar Lampung merangkak naik. Kenaikan dipicu pasokan bawang merah yang mulai berkurang di tingkat pendistribusian. Jika sebelumnya sekali mendapat suplai bawang merah sebanyak 7 ton, menurun menurun menjadi 3 ton.
Kelangkaan tersebut berdampak terhadap harga jual pedagang di pasar. Sebelumnya harga bawang merah berkisaran Rp25-30 ribu perkilogramnya, kini berada di angka Rp30-40 ribu per kilogram.
Pemilik gudang distribusi bawang di Bandar Lampung, Sunaryo mengungkapkan, permintaan di pasaran meningkat, namun pasokan bawang justru berkurang.
"Sudah sepekan ini pasokan berkurang, hari ini saja bawang yang masuk cuma 3 ton, biasanya 7 ton," ungkapnya di gudang bawang, Jalan Blora, Segalamider, Kamis (19/12/2019).
Sunaryo mengaku, bawang merah tersebut disuplai dari Brebes dan Nganjuk Jawa Tengah.
"Kesulitan ini tidak hanya menjelang tahun baru, tapi karena liat situasi cuaca. Kemarin kan kemarau panjang, jadi hasilnya kurang maksimal, agak lambat panennya. Sedangkan kalau bawang putih impor dari cina," jelasnya.
Menurutnya, kelangkaan tersebut biasanya hanya terjadi selama satu bulan. Sebab para petani saat ini sudah mulai melakukan tanam bawang, sehingga stabilitas pasokan bawang segera memulih.
"Kenaikan harga ini, mengikuti suplier. Jika di sana naik, di sini naik. Jika di sana turun, di sini mengikuti. Namun 2 sampai 3 minggu lagi sudah mulai stabil," ungkapnya.
Ia mengaku, sudah puluhan tahun menjadi distributor bawang untuk beberapa pasar tradisional di Bandar Lampung, mulai dari Pasar Kangkung, Pasar Gintung, SMEP dan Pasar Tamin juga Pasar Panjang.
Di lain pihak, Indah, pedagang bawang merah Pasar Gintung mengatakan kenaikan bawang merah di pasar disebabkan naiknya harga bawang dari distributor.
"Kalau bawang merah sekarang Rp35-40 ribu per kilogram. Naiknya Rp5000, tadinya jual rata -ata Rp30 ribu per kilogram," tuturnya. (*)
Berita Lainnya
-
Terdeteksi 428 Titik Panas di Lampung Sejak Awal Tahun 2025
Senin, 21 Juli 2025 -
Mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung Perbaiki Jalan Rusak Melalui Program GACOR
Senin, 21 Juli 2025 -
Polda Lampung Usut Produsen Beras Oplosan
Senin, 21 Juli 2025 -
Mas Dar Gandeng Petani Milenial Jateng Tembus Pasar Dunia, Ekspor Ubi dan Sayur Cuan Miliaran Rupiah
Senin, 21 Juli 2025