Sawah Seluas 2.860 Hektare Tergantung Hutan Register 38
Kamis, 26 Desember 2019 - 12.55 WIB
257

Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhari meresmikan saluran tersier sepanjang 230 meter di Desa Brajafajar, Kecamatan Way Jepara. foto: ist
Lampung Timur - Sawah seluas 2.860 hektare yang ada di Kecamatan Way Jepara, kondisinya bergantung pada kondisi air waduk Danau Way Jepara dan Waduk Danau Way Curup.
Hal tersebut seperti disampaikan Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhari saat dikonfirmasi di Lapangan Desa Brajafajar, Kecamatan Way Jepara, dalam agenda peresmian pembangunan jaringan irigasi.
"Saya minta masyarakat bisa menjaga kelestarian hutan register 38 (hulu) dengan tidak menebang pohon hutan, karena air waduk danau sangat tergantung dengan kelestarian hutan," kata Zaiful Bukhari.
Zaiful melanjutkan, dengan terbangunnya tersier sepanjang 230 meter di Desa Brajafajar, yang baru diresmikan tersebut diharapkan bisa menyuplai air untuk petani desa setempat. Ia juga mengatakan sumber mata air penyuplai petani Desa Brajafajar berasal dari waduk Way Curup, sementara kondisi waduk tersebut tergantung dengan kondisi alam khususnya hutan register 38.
"selain Way Curup waduk Danau Way Jepara juga tergantung dengan Register 38," kata Zaiful Bukhari.
Zaiful mengatakan semua persoalan yang sudah menahun terutama soal pertanian akan dibenahai secara bertahap.
"Dan semua butuh proses, perlu koordinasi juga dengan pemerintah pusat, guna mensejahterakan petani. Seperti pembangunan Gerak Bendung jabung dan Marga Sekampug merupakan program dari pusat yang bertujuan untuk mensejahterakan petani," kata Bupati.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok tani Desa Brajafajar, Suharno mengatakan musim tanam yang seharusnya jatuh pada Januari, tertunda hingga Februari. Hal tersebut disebabkan dengan keberadaan air yang kurang mencukupi.
"Air menjadi kendala utama, bagi petani setahun hanya bisa tanam dua kali," jelas Suharno.
Kondisi kekurangan air saat tanam sudah terjadi sejak lama yang diakibatkan oleh sumber mata air yang ada di Way Curup yang tidak mampu lagi mengairi sebanyak dua kali selama satu musim.
"Harapan petani setelah dibangunkan tersier, air bisa terus menyuplai selama dua kali dalam satu musim," ujar Suharno. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Lampung Timur Jajaki Kerja Sama Digitalisasi dengan Pemkot Surabaya
Jumat, 11 Juli 2025 -
Tak Perlu ke Sukadana, Warga Lamtim Selatan Segera Nikmati Samsat Drive Thru Baru
Kamis, 10 Juli 2025 -
Merawat Tradisi, Merajut Harmoni Lewat Kirab Budaya di Lampung Timur
Rabu, 09 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Labuhan Ratu Lamtim
Jumat, 04 Juli 2025