Mamak Rindu Kamu Nak...

Pemakaman jenazah Kinan bocah berumur 10 tahun yang meninggal setelah tenggelam dalam kubangan bekas galian pasir. Foto Agus Susanto
Lampung Timur - Sebujur jenazah dengan tertutup selendang kuning bermotif batik, dan remang sinar dua lampu lilin menjadi suasana haru didalam ruang tamu, rumah Rudi di Dusun 1, Desa Sriminosari, Kecamatan Labuhanmaringgai.
Jenazah tersebut yaitu, seorang bocah yang masih berumur 10 tahun, dan duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD), bernama Kinan. Kinan meninggal setelah tenggelam dalam lubang galian pasir yang tidak jauh dari rumahnya. Pelayat dengan seksama duduk didepan rumah sederhana yang sedang berduka.
"Mungkin jenazah akan dimakamkan sekitar pukul 5 sore, karena menunggu ibu nya masih perjalanan pulang dari Jakarta".Ucap seorang pelayat dengan pelayat lain.
Waktu menunjukan pukul 16.30, seorang perempuan turun dari boncengan sepedamotor berjalan sempoyong menuju rumah, tak lain perempuan itu ibu dari bocah malang yang meninggal akibat tenggelam dalam bekas galian pasir.
Tangisan ibu paruh baya memecah suasana yang tadi nya hening,"Ya Allah anakku mamak sayang kamu, mamak rindu kamu, ya allah anak ku maafin mamak.
".suara serak bercampur tangis itu keluar dari mimik bibir Kati, tanganya sembari mengusap sedikit kening anaknya yang sudah rapi terbungkus kain kafan.
Tidak lebih dari sepuluh menit, Kati tak kuat menahan sedih tububnya melemas sambil menangis, sejumlah keluarga membopong ibu dua anak itu menuju kamar,"anaku anaku... mamak sayang kamu nak". Kalimat itu terus terucap ditengah kesedihan seorang ibu terhadap buah hatinya yang sudah pulang dipanggil sang Khalik.
Karena sudah 8 jam jenazah Kinan terbaring di meja, hanya menunggu kehadiran ibunya dari Jakarta yang sudah 8 bulan bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) Lalu sejumlah pelayat dengan cekat mengangkat jenazah bocah malang itu untuk di pindahkan di kereta kencana (keranda), tepat di depan pintu rumah duka, keranda yang ditumpangi jenazah bocah 10 tahun, sisi kanan terdapat sesosok pria berpeci putih mengalunkan Azan menandakan keberangkatan anak pertama dari pasangan Rudi dan Kati untuk menuju peristirahatan terakhir.
Suasana mendung dan hujan rintik kecil, menambah suasana menjadi haru, setapak segerombol penghantar jenazah menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sriminosaari. Tampak kuburan Kinan bersanding hanya berjarak tiga meter dengan kuburan sahabatnya Riski yang meninggal bersamaan di lubang bekas galian pasir, Selasa (31/12/2019) pagi. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkab Lampung Timur Tanam Mangrove untuk Mitigasi Bencana Pesisir
Rabu, 07 Mei 2025 -
Bupati Ela: TMMD Bukan Hanya Bangun Fisik, Tapi Juga Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
Selasa, 06 Mei 2025 -
Singkong Petani Lampung Dibeli dengan Harga Rendah, Maradoni: Alat Ukur Kadar Aci Perusahaan Tidak Akurat
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Polisi Tangkap 10 Tersangka dari Sejumlah Kasus Kejahatan di Lampung Timur
Jumat, 02 Mei 2025