Di Labuhanmaringgai Lampung Timur, Asuransi Tani Kurang Diminati
Ilustrasi petani. Foto: Istimewa
Lampung Timur - Minat petani untuk mengasuransikan tanamannya masih sangat rendah. Seperti di Kecamatan Labuhanmaringgai Lampung Timur, dari lahan sawah seluas 3.375 hektare hanya kurang dari 10 persen diantaranya yang diasuransikan. Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Labuhanmaringgai, Mujyono saat menyerahkan bantuan enam unit mesin pompa air, di Balai Desa Sukorahayu, Selasa (7/1/2020).
Padahal, kata Muljyono, jika petani mengasuransikan tanamannya bisa mendapat ganti rugi senilai Rp 6 juta untuk satu hektare sawah yang gagal panen, sementara petani hanya membayar 36 ribu per hektare sebagai biaya administrasi asuransi. " Kalau tanamannya rusak (fuso) 75 persen bisa mengklaim mendapat uang asuransi," ujar Mujyono
Mujyono menjelaskan, dengan didaftarkan ke asuransi tanaman yang gagal panen seperti seperti disebabkan banjir, kemarau dan rusak akibat hama atau satwa liar bisa diklaim. "Tapi kalau petaninya tidak memdaftarkan asuransi ya tidak bisa mengklaim untuk mendapatkan ganti rugi," jelas Mujyo.
"Kalau kami menilai petani masih banyak yang belum faham akan manfaat asuransi pertanian, bahkan program asuransi sudah berjalan tiga tahun ini," ujar Mujyono. (*)
Berita Lainnya
-
SPBN Margasari Diresmikan, Jadi Harapan Baru Nelayan Lampung Timur
Rabu, 12 November 2025 -
Malam Penjaga Ladang di Tepi Hutan Way Kambas
Sabtu, 08 November 2025 -
Toko Sembako di Desa Labuhanratu Lampung Timur Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kamis, 06 November 2025 -
Nelayan Lansia Asal Lampung Timur Hilang di Laut, 4 Hari Pencarian Masih Nihil
Sabtu, 01 November 2025









