• Rabu, 14 Mei 2025

Harga Sayuran Naik, Omset Pedagang di Pasar Tradisional Turun

Minggu, 12 Januari 2020 - 17.34 WIB
2k

Pedagang sayuran pasar tradisonal di Way Kandis.Minggu (12/01/2020).Foto:Sri

Sri

Bandar Lampung-Pada musim hujan, harga sayur mayur di pasar tradisional kota Bandar Lampung terus melonjak, dan naik hingga mencapai dua kali lipat.

 

Sayuran yang harganya naik antara lain Bayam semula Rp1500 jadi Rp4000, Sementara itu kangkung dari Rp1500 menjadi Rp2500 dan kacang panjang dari harga Rp3000 Menjadi Rp5000.

 

Asiah, salah satu pedagang sayuran di pasar Untung mengatakan, kenaikan harga sayuran ini sudah lama, Semenjak dua minggu terakhir.

 

"Iya, masih mahal, bayam Rp4000 dari semula Rp1500, kalau kangkung Rp1500 jadi Rp2500. Tapi kalau daun singkong dan mentimun ini masih normal"Ujarnya saat berbincang dengan kupastuntas.co, Minggu (12/01/2020).

 

Dampak dari kenaikan tersebut lanjutnya, daya beli masyarakat menjadi menurun, otomatis omset menjadi berkurang.

 

"Solusinya kita kurangin barangnya, biasa ngambil seratus lima puluh sampai dua ratus ikat kangkung atau sawi perhari. Jadi 70 sampai seratus ikat aja yang kita bawa,"Paparnya.

 

Sementara itu, Riska penjual sayuran lain di Pasar Way Kandis, mengatakan, cuaca tak menentu akhir-akhir ini mengakibatkan kualitas sayuran kurang bagus.

 

"Gak tau ini ditingkat petaninya mahal. Mungkin karena cuacanya lagi kurang bagus. Kadang kebanjiran membuat sayuran seperti sawi, kangkung dan kacang panjang gagal panen,"ucapnya.

 

Sehingga kata dia, naiknya harga ini juga, tidak sedikit pelanggan protes ketika diberi tahu bahwa harga sayuran naik.(*)

Editor :

Bandar Lampung-Pada musim hujan, harga sayur mayur di pasar tradisional kota Bandar Lampung terus melonjak, dan naik hingga mencapai dua kali lipat.

 

Sayuran yang harganya naik antara lain Bayam semula Rp1500 jadi Rp4000, Sementara itu kangkung dari Rp1500 menjadi Rp2500 dan kacang panjang dari harga Rp3000 Menjadi Rp5000.

 

Asiah, salah satu pedagang sayuran di pasar Untung mengatakan, kenaikan harga sayuran ini sudah lama, Semenjak dua minggu terakhir.

 

"Iya, masih mahal, bayam Rp4000 dari semula Rp1500, kalau kangkung Rp1500 jadi Rp2500. Tapi kalau daun singkong dan mentimun ini masih normal"Ujarnya saat berbincang dengan kupastuntas.co, Minggu (12/01/2020).

 

Dampak dari kenaikan tersebut lanjutnya, daya beli masyarakat menjadi menurun, otomatis omset menjadi berkurang.

 

"Solusinya kita kurangin barangnya, biasa ngambil seratus lima puluh sampai dua ratus ikat kangkung atau sawi perhari. Jadi 70 sampai seratus ikat aja yang kita bawa,"Paparnya.

 

Sementara itu, Riska penjual sayuran lain di Pasar Way Kandis, mengatakan, cuaca tak menentu akhir-akhir ini mengakibatkan kualitas sayuran kurang bagus.

 

"Gak tau ini ditingkat petaninya mahal. Mungkin karena cuacanya lagi kurang bagus. Kadang kebanjiran membuat sayuran seperti sawi, kangkung dan kacang panjang gagal panen,"ucapnya.

 

Sehingga kata dia, naiknya harga ini juga, tidak sedikit pelanggan protes ketika diberi tahu bahwa harga sayuran naik.(*)

Berita Lainnya

-->