Jalan Penghubung Tiga Kecamatan di Lamtim Rusak

Jalan penghubung tiga kecamatan di Lampung Timur rusak, Rabu (15/1/2020). Foto: Agus
Lampung Timur-Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan tiga kecamatan di Lampung Timur rusak berat. Pasalnya, sudah bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan. Tidak sedikit kendaraan roda empat yang terjebak masuk lubang saat melintas jalan tersebut.
Jalan itu menghubungkan Kecamatan Way Jepara, Brajaselebah dan Labuhan Maringgai. "Jalan sepanjang 5 kilometer ini tembus pesisir laut, pelelangan ikan, dan banyak kendaraan mobil pemuat ikan melintasi jalan tersebut," kata Heri Pamong, Desa Braja Kencana, Kecamatan Brajaselebah, Rabu (15/1/2020).
Ironisnya, lanjut dia, hinga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. Padahal, kerusakan bukan hanya terjadi pada badan jalan yang berlubang dan aspal mengelupas. Namun, sejumlah titik jembatan juga berlubang (ambrol), sehingga dibuat jembatan kayu dari batang kelapa.
"Apalagi musim hujan seperti ini, pengikisan pada badan jalan semakin parah," terang Sudar, warga Desa Labuhanratu IV, Kecamatan Labuhanratu.
Sudar mengungkapkan, jalan yang rusak merupakan jalan alternatif untuk petani, pelajar dan santri pondok pesantren serta pegawai kecamatan dan pedagang. "Sudah hampir lima tahun belum ada perbaikan," ujar Sudar. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Lampung Timur Jajaki Kerja Sama Digitalisasi dengan Pemkot Surabaya
Jumat, 11 Juli 2025 -
Tak Perlu ke Sukadana, Warga Lamtim Selatan Segera Nikmati Samsat Drive Thru Baru
Kamis, 10 Juli 2025 -
Merawat Tradisi, Merajut Harmoni Lewat Kirab Budaya di Lampung Timur
Rabu, 09 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Labuhan Ratu Lamtim
Jumat, 04 Juli 2025
Jalan itu menghubungkan Kecamatan Way Jepara, Brajaselebah dan Labuhan Maringgai. "Jalan sepanjang 5 kilometer ini tembus pesisir laut, pelelangan ikan, dan banyak kendaraan mobil pemuat ikan melintasi jalan tersebut," kata Heri Pamong, Desa Braja Kencana, Kecamatan Brajaselebah, Rabu (15/1/2020).
Ironisnya, lanjut dia, hinga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. Padahal, kerusakan bukan hanya terjadi pada badan jalan yang berlubang dan aspal mengelupas. Namun, sejumlah titik jembatan juga berlubang (ambrol), sehingga dibuat jembatan kayu dari batang kelapa.
"Apalagi musim hujan seperti ini, pengikisan pada badan jalan semakin parah," terang Sudar, warga Desa Labuhanratu IV, Kecamatan Labuhanratu.
Sudar mengungkapkan, jalan yang rusak merupakan jalan alternatif untuk petani, pelajar dan santri pondok pesantren serta pegawai kecamatan dan pedagang. "Sudah hampir lima tahun belum ada perbaikan," ujar Sudar. (*)
- Penulis :
- Editor :
Berita Lainnya
-
Jumat, 11 Juli 2025
Bupati Lampung Timur Jajaki Kerja Sama Digitalisasi dengan Pemkot Surabaya
-
Kamis, 10 Juli 2025
Tak Perlu ke Sukadana, Warga Lamtim Selatan Segera Nikmati Samsat Drive Thru Baru
-
Rabu, 09 Juli 2025
Merawat Tradisi, Merajut Harmoni Lewat Kirab Budaya di Lampung Timur
-
Jumat, 04 Juli 2025
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Labuhan Ratu Lamtim