• Sabtu, 19 Juli 2025

Penduduk Miskin Lampung Berkurang 22 Ribu Orang

Kamis, 16 Januari 2020 - 09.02 WIB
164

Ilustrasi. Foto: Ist

Bandar Lampung - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Lampung mencapai 1,04 juta orang atau 12,30 persen pada September 2019. Jumlah ini berkurang sebesar 22,18 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yang sebesar 1,06 juta orang atau 12,62 persen.


Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung tersebut, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 8,92 persen, turun menjadi 8,60 persen pada September 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2019 sebesar 14,27 persen, turun menjadi 13,96 persen pada September 2019.


Selama periode Maret sampai September 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 7,17 ribu orang. Yaitu dari 231,86 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 224,69 ribu orang pada September 2019. Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 15,01 ribu orang. Dari 831,80 ribu orang menjadi 816,79 ribu orang,” jelas Kepala Bidang Statistik Sosial, Mas’ud Rifai, di kantor BPS setempat, Rabu (15/1/2020).


Dia mengungkapkan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.


Selain itu, tambahnya, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2019 tercatat sebesar 75,08 persen. Kondisi ini sedikit meningkat dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yaitu sebesar 74,97 persen.


"Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, cabe rawit, tempe, mie instan, dan gula pasir,” paparnya.


“Sedangkan komoditi non makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, dan pendidikan,” kata dia. (*)


Telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Kamis, 16 Januari 2020

Baca juga tulisan lainnya dari dari Erik Handoko

Editor :