• Minggu, 20 Juli 2025

Perlu Dukungan Bersama untuk Selamatkan Badak Sumatera

Senin, 20 Januari 2020 - 14.57 WIB
163

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Ir. Jhon Kenedie. Foto: Siti/Kupastuntas.co

Bandar Lampung - Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Ir. Jhon Kenedie mengingatkan kembali upaya penyelamatan Badak Sumatera memerlukan dukungan berbagai pihak, mengingat tekanan atas populasi dan ancaman perburuan liar pada habitat mereka di hutan Sumatera termasuk Lampung semakin besar.

Jhon menyebutkan saat ini perkiraan populasi badak Sumatera Bercula Dua (Dicerorhinus Sumatrensis Harrissoni) dari hasil pertemuan para ahli badak Sumatera kian berkurang.

"Di TNBBS hanya tinggal 4 ekor lagi, dan kita belum tahu berjenis kelamin apa," ungkapnya saat dimintai keterangan setelah menghadiri rapat pembahasan rencana pembangunan Suaka Rhino Sumatera di ruang kerja Gubernur, Senin (20/1/2020).

Tonton juga : Khagendra Magar, Pria Terpendek di Dunia Meninggal Karena Pneumonia

Menurutnya, peran serta masyarakat untuk mendukung penyelamatan Badak Sumatera, terutama dari ancaman kematian akibat perburuan liar dan tekanan habitat di hutan yang makin menyempit sangat penting dilakukan. 

"Semua harus terlibat di dalamnya, pemerintah sudah melakukan banyak cara jika tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat maka akan sia-sia," ujarnya. 

Lanjutnya, badak merupakan hewan yang sulit untuk berkembang biak, dalam satu bulan hanya satu kali masa kawin yang harus ditentukan betinanya. 

"Betina itu harus ditentukan, kalau dalam satu bulan tidak di manfaatkan dengan baik, ya wassalam," ujarnya. 

Badak Sumatera merupakan satwa sangat langka dan dilindungi di dunia, di antaranya masih hidup pada habitat aslinya di hutan Lampung, yaitu TNWK dan TNBBS.

Selama bertahun-tahun, perburuan Badak Sumatera untuk diambil cula maupun bagian-bagian tubuh lainnya yang dipercaya sebagai bahan obat tradisional telah berakibat pada semakin berkurang populasi satwa tersebut.

Saat ini, kehilangan habitat hutan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup badak Sumatera yang masih tersisa. (*)

Editor :