• Kamis, 25 April 2024

Sempat Ditolak Tiga Taman Satwa, 14 Buaya dari Bali Akhirnya Diterima TNWK

Senin, 20 Januari 2020 - 17.12 WIB
416

Evakuasi 14 Buaya di sungai TNWK yang dilakukan oleh BKSDA Provinsi Bali memerlukan waktu lima jam. Foto: Agus/kupastuntas.co

Lampung Timur - Sempat ditolak oleh tiga taman wisata di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Papua, dan Jambi, akhirnya 14 ekor buaya dilepasliarkan di sungai Way Kanan, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) tepatnya di wilayah Seksi 1, Kecamatan Labuhanratu, Senin (20/1/2020).

Empat belas ekor buaya dengan ukuran berbeda tersebut dibawa oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali. Binatang buas tersebut didapat dari taman satwa yang tidak terurus di Provinsi Bali.

Tonton juga : Khagendra Magar, Pria Terpendek di Dunia Meninggal Karena Pneumonia

"Dan belasan buaya tersebut sudah kami tawarkan di lokasi taman satwa di Jawa Timur, Papua dan Jambi namun semua menolak,” kata Anggota BKSDA Provinsi Bali, Fatur.

Selain itu, untuk wilayah Jawa Timur dan Provinsi Bali tidak memiliki sungai yang aman untuk pelepasan 14 buaya liar tersebut, sebab sejumlah sungai di Jawa Timur dan Bali berdekatan dengan masyarakat dan jika dilepasliarkan akan menuai konflik.

Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak Balai TNWK, akhirnya buaya-buaya sitaan tersebut diterima untuk di lepas liarkan di salah satu sungai besar milik TNWK. "Dari 14 ekor, lima ekor ukuran besar rata-rata 4 meter,” terangnya.

Sebelum di berangkatkan menuju TNWK, kata dia, belasan binatang buas tersebut sudah dilakukan cek kesehatan oleh pihak BKSDA Bali, dan salah satu dokter hewan bernama Diah Ayu turut mengawal keberangkatan 14 buaya dari Bali menuju TNWK.

"Perjalanan dua malam, tiga hari dan setiap istirahat kami cek kesehatan buaya tersebut,” katanya.

Sebelum diberangkatkan, Dokter Hewan Diah Ayu mengatakan, belasan buaya hasil sitaan itu dipuasakan selama 7 hari sebelum perjalanan agar tidak mengeluarkan muntahan makanan yang dapat membahayakan kesehatan binatang predator tersebut.

"Buaya itu sifatnya sering memuntahkan makanannya jika perutnya terasa tidak nyaman, sementara dalam perjalanan mulut buaya dalam kondisi terikat, jika buaya memuntahkan makanan tentu akan menggangu kesehatan paru parunya karena mulutnya terikat,” terang Diah.

Pantauan kupastuntas.co, 14 buaya liar tersebut dibawa dengan kendaraan empat truk, tiba di TNWK pukul 09.00 WIB dan selesai evakuasi 13.00 WIB. Untuk memindahkan ke sungai membutuhkan waktu lama dan banyak tenaga manusia yang melakukan evakuasi. (*)

Editor :