TAJUK: The Dark Horse Pilwakot

TAJUK - Istilah ”kuda hitam” (The Dark Horse), sering kali digunakan dalam perlombaan, untuk menyatakan seseorang yang memiliki kemampuan, rencana, dan perasaan tersembunyi, sehingga sulit untuk diprediksi dalam suatu pertandingan. Namun memiliki potensi untuk bisa mengalahkan pemain terhebat. Penggunaan istilah ”The Dark Horse” biasanya digunakan untuk pemain yang mengejutkan.
Dalam kontestasi politik, seperti di Pilkada 8 Kabupaten/Kota di Lampung tahun ini, istilah ”kuda hitam” kerap dipergunakan untuk menjuluki calon yang tiba-tiba di akhir kontestasi, prestasinya atau perolehan suaranya mengejutkan.
Kita bicara Pilwakot Bandar Lampung, sejumlah nama telah mencuat untuk bersaing memperebutkan mobil BE 1 A.
Sejumlah nama yang mencuat untuk masuk jalur pertarungan politik itu adalah Eva Dwiana Herman HN, Rycko Menoza, M Yusuf Kohar, Firmansyah, Wiyadi, serta Irjen Pol Ike Edwin.
Nah nama yang saat ini mencuat, yakni Irjen Pol Ike Edwin yang kabarkan mulai berpasangan dengan Dokter Zam Zanariah. Mereka mulai menjalin komunikasi politik dalam rangka maju Pilkada Kota Bandar Lampung Tahun 2020. Keduanya sedang mendiskusikan apakah akan memakai jalur partai atau independen, untuk maju di Pilkada Kota Tapis Berseri mendatang.
Informasi yang masuk ke Kupas Tuntas, mantan Kapolda Lampung Irjen Pol Ike Edwin dan Dokter Zam Zanariah sepakat berpasangan untuk maju dalam Pilkada Bandar Lampung. Ike Edwin akan maju sebagai bakal calon wali kota dan Dokter Zam sebagai calon wakil wali kota.
Irjen Pol Ike Edwin bukanlah nama baru untuk Provinsi Lampung, sebagai mantan Kapolda, ia sudah dikenal di kalangan masyarakat Lampung, namun yang pasti lawan-lawan kuatnya memang sudah menanti, seperti Eva Dwiana dan Rcyko Menoza. Oleh karenanya Ike Edwin bisa dibilang Kuda Hitam.
Namun, jika mengintip peluang kuda hitam, mereka pun bisa menjadi ancaman, bahkan pemenang, tinggal bagaimana meramu racikan yang pas, untuk bisa menarik hati masyarakat Bandar Lampung untuk memilihnya.
Jangan pesimis dengan julukan kuda hitam, seperti contoh Pilpres di Amerika Serikat. Donald Trum tidak menyangka menang dalam Pilpres yang awalnya dianggap sebagai ”kuda hitam”.
Dari banyak kasus juga, salah satu yang membuat kandidat ”kuda hitam” sukses adalah karena faktor situasi dan kondisi politik mutakhir. Jadi, kandidat ”kuda hitam” bisa diuntungkan dengan keadaan, atau situasi yang terjadi pada saat itu.(*)
Telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Senin, 20 Januari 2020
Berita Lainnya
-
Perputaran Uang di Bandar Lampung Expo 2025 Capai Rp2,1 Miliar
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Rektor UIN Raden Intan Lampung Ajak Guru Profesional Laksanakan Trilogi Kerukunan Jilid II
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Rektor UIN RIL Kukuhkan 298 Guru Profesional PPG PAI
Sabtu, 19 Juli 2025 -
Pemerhati Desak Audit Seluruh Pemegang HGU Skala Besar di Lampung, Tak Hanya SGC
Sabtu, 19 Juli 2025