• Minggu, 20 Juli 2025

Pasien DBD di RSUD Dadi Tjokrodipo Didominasi Anak-anak

Selasa, 21 Januari 2020 - 08.43 WIB
1k

Salah satu pasien anak demam berdarah dengue (DBD) di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung. Foto: Sri/Kupas Tuntas Area lampiran

Sri

Bandar Lampung - Pasien demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung, cukup banyak. 16 pasien DBD yang dirawat yakni mayoritas anak-anak. 

Direktur RSD A Dadi Tjokrodipo, dr.Indrasari Aulia mengungkapkan, sebanyak 16 pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti dirawat di rumah sakit kota Bandar Lampung sejak 1 sampai 20 Januari 2020.

"Dari januari total 16 orang. 11 orang anak-anak dan 5 dewasa," ujar Indrasari, Senin (20/1).

Menurutnya, setiap pasien DBD yang masuk ke rumah sakit, langsung disampaikan kepada Dinas Kesehatan setempat.

"Kita tangani sesuai SOP (standar prosedur operasional) penanganan DBD, dan untuk kasus DBD yang masuk sudah langsung kita laporkan ke Dinas Kesehatan," jelasnya.

Penanganan pasien DBD sendiri menurutnya memakan waktu 5 sampai 10 hari sembari memantau kondisi trombosit dan keadaan pasien.

Salah satu pasien DBD rujukan dari Puskesmas Wayhalim yang dirawat inap di rumah sakit tersebut adalah Hofipah (2,9 bulan).

"Anaknya ini (Hofipah) panas turun terus, sudah dua kali dirujuk ke puskesmas. Dan sekarang di rumah sakit ini atas rujukan pihak puskesmas," ujar Sri Wanarsih, orang tua pasien.

Ia menceritakan, Sabtu siang dirinya membawa anaknya ke rumah sakit tersebut, dan dokter menyatakan bahwa anaknya belum positif terserang virus DBD. "Kata dokter baru mau mengarah ke DBD," ungkapnya.

Hal itu senada juga dengan Mastuni warga kecamatan Panjang, menceritakan gelaja anaknya Dani (6,3 bulan).

"Dani sakit dari hari Kamis itu, udah sembuh. Tapi kok anak ini masih lemes terus dan ada bintik-bintik merah ditangannya, langsung di cek darah, dan hasilnya gejala DBD menurut dokter," ucapnya.

Untuk mengatasi penyebaran DBD, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui dinas kesehatan (Dinkes) kembali melakukan fogging di seluruh kecamatan.

Terlebih saat ini telah memasuki musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Nyamuk pembawa virus DBD, tentunya akan lebih mudah memasuki setiap daerah permukiman.

Kepala Dinkes Bandar Lampung, Edwin Rusli mengungkapkan, fogging ulang dilakukan karena banyaknya laporan melalui puskesmas, maupun rumah sakit terkait penyakit DBD akibat gigitan nyamuk aides aegypti di awal tahun ini.

“Kita sudah mulai lakukan giat fogging kembali seperti di desember 2019 lalu. ini sebagai upaya dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, sebab di awal tahun ini berdasarkan laporan dari puskes dan rumah sakit banyak warga yang menderita DBD,” ujar Edwin.

Menurutnya, pihaknya juga berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak lurah dan camat yang ada, agar dapat dilaksanakan fogging kembali disetiap daerah tersebut. Dan juga kegiatan pengasapan ini dilaksanakan melalui petugas puskesmas yang tersebar di tiap kecamatan.

“Alhamdulillah seluruh kecamatan telah kita laksanakan fogging, dengan adanya petugas dari masing-masing kecamatan bisa tercover dan bisa menyeluruh dilakukan pengasapan terutama pada pemukiman warga,” kata dia.

Selain pengasapan dinkess juga akan membagikan bubuk abate keseluruh masyarakat kota tapis berseri ini.

"Nanti kita akan lakukan fogging dan juga pembagian bubuk abate ke seluruh masyarakat di wilayah itu," ujar Edwin. (*)

Editor :