• Jumat, 19 April 2024

Petani di Lamtim ini Pasok Kebutuhan Singkong ke PT Indofood

Selasa, 21 Januari 2020 - 16.45 WIB
1.3k

Badri, petani Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik ini jadi unggulan pasokan singkong ke perusahaan besar.Foto:Agus

Lampung Timur - Singkong dari Lampung Timur ternyata menjadi unggulan ekspor, dan diterima oleh tiga perusahaan asing. Sehingga bisa mendongkrak perbaikan ekonomi petani. Selasa (21/1/2020).

Hal tersebut terbukti setelah, salah seorang bernama Badri warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, menjadi suplayer pengirim singkong konsumsi dalam kuota besar, dalam sehari Badri bisa menjual singkong kupas sebanyak 100 ton.

"Singkong yang saya kirim khusus untuk konsumsi, bahan makanan ringan yang di olah oleh tiga perusahaan besar,”ujar Badri.

Menurutnya, singkong asal Lamtim  kualitasnya mengalahkan singkong asal daerah lain, sehingga perusahaan yang bekerjasama dengan Badri lebih mengutamakan kiriman dari Lamtim.

"Perusahaan yang bekerja sama dengan saya, ada tiga perusahaan yaitu Indofood, Chuba dan Kusuka. Baru dua tahun saya menjalin kerjasama dengan perusahaan itu,”ujar Badri.

 

Dengan kuota pengiriman yang tidak sedikit, yakni 100 ton per hari, secara tidak langsung Badri sudah menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak masyarakat. Kata dia sedikitnya sebagai suplayer singkong konsumsi Badri bisa menyerap 500 an pekerja yang di dominasi oleh ibu ibu."Kalau ibu ibu rata rata bekerja sebagai penglupas singkong,”ujar Badri.

Sementara untuk mencukupi kuota singkong konsumsi dimaksud, ia mendirikan cabang-cabang pengepul singkong di desa desa, dan itu merupakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang menganggur.

"Yang penting jujur, jika bisa dipercaya saya siap memberikan subsidi modal kepada pengepul dibawah,”kata dia.

 

Jenis singkong yang paling di minta oleh perusahaan yaitu jenis IR dan Manggu, dua jenis ubi tersebut memiliki kualitas bagus untuk diolah menjadi makanan ringan jenis kripik, agar mendapat singkong yang berkualitas perusahaan mengutus beberapa kariawan untuk tinggal di rumah Badri, bertugas sebagai pengecek umur singkong.(*)

Editor :
Lampung Timur - Singkong dari Lampung Timur ternyata menjadi unggulan ekspor, dan diterima oleh tiga perusahaan asing. Sehingga bisa mendongkrak perbaikan ekonomi petani. Selasa (21/1/2020).

Hal tersebut terbukti setelah, salah seorang bernama Badri warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, menjadi suplayer pengirim singkong konsumsi dalam kuota besar, dalam sehari Badri bisa menjual singkong kupas sebanyak 100 ton.

"Singkong yang saya kirim khusus untuk konsumsi, bahan makanan ringan yang di olah oleh tiga perusahaan besar,”ujar Badri.

Menurutnya, singkong asal Lamtim  kualitasnya mengalahkan singkong asal daerah lain, sehingga perusahaan yang bekerjasama dengan Badri lebih mengutamakan kiriman dari Lamtim.

"Perusahaan yang bekerja sama dengan saya, ada tiga perusahaan yaitu Indofood, Chuba dan Kusuka. Baru dua tahun saya menjalin kerjasama dengan perusahaan itu,”ujar Badri.

 

Dengan kuota pengiriman yang tidak sedikit, yakni 100 ton per hari, secara tidak langsung Badri sudah menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak masyarakat. Kata dia sedikitnya sebagai suplayer singkong konsumsi Badri bisa menyerap 500 an pekerja yang di dominasi oleh ibu ibu."Kalau ibu ibu rata rata bekerja sebagai penglupas singkong,”ujar Badri.

Sementara untuk mencukupi kuota singkong konsumsi dimaksud, ia mendirikan cabang-cabang pengepul singkong di desa desa, dan itu merupakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang menganggur.

"Yang penting jujur, jika bisa dipercaya saya siap memberikan subsidi modal kepada pengepul dibawah,”kata dia.

 

Jenis singkong yang paling di minta oleh perusahaan yaitu jenis IR dan Manggu, dua jenis ubi tersebut memiliki kualitas bagus untuk diolah menjadi makanan ringan jenis kripik, agar mendapat singkong yang berkualitas perusahaan mengutus beberapa kariawan untuk tinggal di rumah Badri, bertugas sebagai pengecek umur singkong.(*)

Berita Lainnya

-->