Ini Tanggapan Walikota Bandar Lampung Terkait Perubahan Kurikulum Pendidikan

Walikota Bandar Lampung, Herman HN, saat diskusi bersama HMI Sumbagsel, di Ruang Rapat Walikota, Selasa (28/1/2020).Foto:Sri
Bandar Lampung-Walikota Bandar Lampung, Herman HN, menjadi pemateri dengan tema "Regulasi Tata Ruang Kota dan Kesejahteraan Masyarakat", pada acara latihan kader III Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumbagsel, di Ruang Rapat Walikota, Selasa (28/1/2020).
Dalam diskusi tersebut Herman HN menyoroti dunia pendidikan. Pasalnya, menurut Herman setiap berganti kepemimpinan berganti juga kebijakannya.
"Mentang-mentang dia punya ide ganti lagi. Yang bingung siapa? anak-anak yang jadi korban. Kita boleh menyerap ilmu tekhnologi dari mana saja, tapi anak jangan di korbankan," kata Herman.
Selain itu, guru-guru seharusnya tidak monoton. Misalnya guru sejarah, tidak hanya mengajarkan sejarah saja, tetapi dikaitkan ke berbagai hal.
"Ini nggak murid maju satu nulis udah, dia diem aja baca koran. Dan ini kan nggak bener," tegasnya.
Herman HN juga mengatakan bahwa pandangan terhadap perubahan kurikulum juga dapat menyebabkan pemborosan anggaran. Karena akan ada guru-guru yang study banding.
"Ke Bogor, Batam dan sana-sini ngabis-ngabisin duit negara aja. Karena kurikulum baru dari pendapat menteri yang baru,"tuturnya.
Negara ini ada sejarahnya, tetapi sejarah sering dilupakan kata Herman. Maka mencari solusinya dengan membahas dan berdiskusi bersama.
"Diskusilah bagaimana solusi agar negara kita baik. Dan hasil dari setiap seminar diskusi tadi, kasih kepemerintah, DPR biar mereka menyusun (kebijakan) ada buku pedomannya,"ujarnya.(*)
Berita Lainnya
-
Sebagian Besar Koperasi Merah Putih di Lampung Belum Berjalan, Modal Jadi Kendala Utama
Jumat, 19 September 2025 -
Profil Direksi BUMD Wahana Raharja dan LJU, Perpaduan Perbankan, Teknologi, dan Wirausaha
Kamis, 18 September 2025 -
Stok Menumpuk, Pemprov Lampung Desak Pemerintah Atur HET Tepung Tapioka
Kamis, 18 September 2025 -
Dengarkan Suara Pengguna Jasa, Pelindo Regional 2 Panjang Gelar Survey Kepuasan Pelanggan
Kamis, 18 September 2025
Dalam diskusi tersebut Herman HN menyoroti dunia pendidikan. Pasalnya, menurut Herman setiap berganti kepemimpinan berganti juga kebijakannya.
"Mentang-mentang dia punya ide ganti lagi. Yang bingung siapa? anak-anak yang jadi korban. Kita boleh menyerap ilmu tekhnologi dari mana saja, tapi anak jangan di korbankan," kata Herman.
Selain itu, guru-guru seharusnya tidak monoton. Misalnya guru sejarah, tidak hanya mengajarkan sejarah saja, tetapi dikaitkan ke berbagai hal.
"Ini nggak murid maju satu nulis udah, dia diem aja baca koran. Dan ini kan nggak bener," tegasnya.
Herman HN juga mengatakan bahwa pandangan terhadap perubahan kurikulum juga dapat menyebabkan pemborosan anggaran. Karena akan ada guru-guru yang study banding.
"Ke Bogor, Batam dan sana-sini ngabis-ngabisin duit negara aja. Karena kurikulum baru dari pendapat menteri yang baru,"tuturnya.
Negara ini ada sejarahnya, tetapi sejarah sering dilupakan kata Herman. Maka mencari solusinya dengan membahas dan berdiskusi bersama.
"Diskusilah bagaimana solusi agar negara kita baik. Dan hasil dari setiap seminar diskusi tadi, kasih kepemerintah, DPR biar mereka menyusun (kebijakan) ada buku pedomannya,"ujarnya.(*)
- Penulis : Sri
- Editor :
Berita Lainnya
-
Jumat, 19 September 2025
Sebagian Besar Koperasi Merah Putih di Lampung Belum Berjalan, Modal Jadi Kendala Utama
-
Kamis, 18 September 2025
Profil Direksi BUMD Wahana Raharja dan LJU, Perpaduan Perbankan, Teknologi, dan Wirausaha
-
Kamis, 18 September 2025
Stok Menumpuk, Pemprov Lampung Desak Pemerintah Atur HET Tepung Tapioka
-
Kamis, 18 September 2025
Dengarkan Suara Pengguna Jasa, Pelindo Regional 2 Panjang Gelar Survey Kepuasan Pelanggan