• Jumat, 26 April 2024

Jalinbar Di Pekon Balak Ambrol Ancam Keselamatan Pengguna Jalan

Selasa, 28 Januari 2020 - 18.31 WIB
93

Kasatlantas Polres Tanggamus, AKP Yuniarta saat menijau ambrolnya Jalinbar Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo yang sementara waktu di pasang besi plat. Foto: Sayuti/kupastuntas.co

Tanggamus - Tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Tanggamus menyebabkan badan jalan lintas barat (Jalinbar) di Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus yang dibawahnya terdapat gorong-gorong, ambrol. 

Ambrolnya gorong-gorong plat beton dengan lebar 2 meter dan melintang di bawah ruas jalan nasional, yang juga menjadi saluran irigasi mengaliri areal persawahan ini, diduga akibat termakan usia dan terkikis banjir yang terus melanda wilayah itu.

Kondisi badan jalan yang ambrol ini sangat berbahaya, karena dimungkinkan akan semakin lebar akibat beban berat kendaraan yang melintas diatasnya, mengingat jalan tersebut adalah akses satu-satunya penghubung Kabupaten Tanggamus-Pesisir Barat-Bengkulu.

" Jalinbar Pekon Balak ini ambrol pada Minggu (26/1/2020). Selain karena sudah sangat tua, diperparah lagi oleh terjangan banjir dan beban berat kendaraan diatasnya," kata Hendri (43), salah seorang warga Pekon Balak, Selasa (28/1/2020).

Kondisi ini, katanya, sangat berbahaya bagi pengendara, karena jalan yang ambrol tersebut berada di jalan yang lurus. "Sangat berbahaya, jika ada kendaraan ngebut dan tidak tahu ada jalan ambrol, bisa terjadi kecelakaan. Kami berharap ini segera diperbaiki," ujar Hendri.

Doni, seorang pengendara sepeda motor mengaku terganggu atas ambrolnya titik Jalinbar ini. Ia khawatir jika tak segera diperbaiki akan membuat jalan itu benar-benar putus. Jika terputus maka warga dan pengguna terpaksa memutar jika hendak mengantarkan atau menjemput anaknya ke sekolah serta menjalankan aktifitas sehari-hari. 

"Ini ruas jalan padat kendaraan, baik sepeda motor, mobil pribadi, bus, dan truk. Jika sampai putus, bukan hanya warga lokal yang susah, arus lalulintas antar kabupaten dan provinsi juga terganggu," kata dia. (*)

Editor :