• Senin, 07 Juli 2025

Dibalik Cerita Pulau Tegal Mas; Dulu Pulau Sampah, Sekarang Jadi Ikon Wisata Lampung

Kamis, 06 Februari 2020 - 20.57 WIB
1.1k

Direktur Utama Kupas Tuntas Grub Donald Harris Sihotang saat berbincang dengan Owner tempat wisata Pulau Tegal Mas, di kediamannya, Kamis (6/2/2002).Foto:Tampan

Bandar Lampung-Pariwisata adalah bidang usaha yang sangat menjanjikan untuk kelangsungan hidup ke depan. Begitu kata pelaku wisata di Lampung yang juga Owner Bukit Mas, Puncak Mas dan Tegal Mas, saat berbincang dengan Kupastuntas.co, Kamis (6/2/2020). 

Melihat peluang wisata di Lampung yang sangat komplit. Membuat Thomas tak tanggung-tanggung alias all out dalam mengelola usaha di sektor pariwisata. Seperti Pulau Tegal Mas yang saat ini disebut-sebut sudah menjadi ikon baru wisata Lampung. 

 

Thomas menyulap pulau yang dulu sering disebut ‘pulau sampah’, kini menjadi surga baru bagi wisatawan. Di pulau seluas 120 Ha ini, Thomas membangun berbagai wahana dan fasilitas wisata yang tidak ada bandingnya di daerah Lampung. 

 

“Dulu pulau ini dikenal dengan sebutan Pulau Sampah. Orang mau singgah pun enggan. Kenapa disebut pulau sampah? Karena ada tiga sungai besar yang mengalir dari arah Panjang yang bermuara ke laut, dan sampahnya itu berakhir di Pulau Tegal,” jelas Thomas. 

 

Dengan visinya yang kuat ingin menghidupkan wisata di Lampung, Thomas pun membeli lahan di Pulau Tegas seluas 60 ha. Perlahan, ia mulai membenahi pulau itu sedikit demi sedikit. Namun diakui Thomas, tantangan yang dilaluinya pun sangat berat.

 

“Tahun 2017 akhir kami masuk ke sana, wah ini memang suatu tantangan yang berat. Namun berdasarkan kepemilikan yang sah, Bismillah pulau sampah ini kita bersihkan sampahnya, kita konsepkan, dan kita bangun. Kebetulan saya (lulusan) Teknik Sipil. Alhamdulilah sampai hari ini, sudah menjadi ikon Lampung,” jelas pria kelahiran 11 Januari 1972 ini. 

 

Menurutnya, Tegal Mas hari ini sudah sangat layak dikunjungi masyarakat, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Di Pulau itu sudah tersedia 120 villa yang bisa menampung 500-an wisatawan yang bermalam. Bagi wisatawan yang tidak ingin bermalam, angkutan kapal juga tersedia untuk keberangkatan pagi dan pulang sore. 

 

Selain penginapan berupa villa dan cottage, tersedia alat snorkeling, banana boat dan jet sky, cafe, musholla terapung, dan berbagai fasilitas lainnya. Pulau Tegal Mas sebagai destinasi wisata bahari akan terus dikembangkan.

 

Bagi Thomas, tempat wisata jika tidak berinovasi dan tidak mengikuti perkembangan zaman, akan ditinggal.

 

Ditanya terkait inovasi yang sedang dirancang di Tegal Mas, Thomas Riska mengatakan sedang menggodok pembangunan kamar tidur bawah laut (under water).

 

“Kami terus menciptakan inovasi-inovasi. Kalau kemarin sudah ada rumah terapung, vila di tengah laut. Kalau semua lancar, kita akan membuat kamar hotel di dalam air. Jadi tempat tidur dan semuanya di bawah laut. Mohon doa nya,” kata Thomas. 

 

Jika rencana ini berhasil, maka Tegal Mas Lampung akan menjadi satu-satunya objek wisata yang menyediakan kamar bawah laut di Indonesia.(*)

Editor :