Thomas Riska : Sejak Wisata Tegal Mas Buka, Nelayan Sekitar Makin Sejahtera

Direktur Utama Kupas Tuntas Grub, Donald Harris Sihotang sedang berbincang dengan Owner Bukit Mas, Puncak Mas dan Tegal Mas, di Bukit Mas, Kamis(6/2/2020).Foto:Tampan
Bandar Lampung-Cuaca dingin mendung dan rintik gerimis menyambut kunjungan
tim Kupas Tuntas saat tiba di Bukit Mas, Bandar Lampung, Kamis (6/2/2020).
Beberapa spot pemandangan di tempat ini memang benar-benar memanjakan mata.
Namun tak begitu lama, sosok yang ditunggu-tunggu pun tiba.
Ia adalah Thomas Aziz Riska, pelaku wisata di Lampung yang juga Owner Bukit
Mas, Puncak Mas dan Tegal Mas.
Dengan hangat ia menyapa setiap Kru Kupas Tuntas Group yang datang.
“Selamat ya bang Sihotang atas kelulusannya,” kata dia menyapa Direktur
Utama Kupas Tuntas, Donald Harris Sihotang yang baru saja lulus S2 Magister
Manajemen.
Thomas pun banyak bercerita tentang perkembangan wisata di Bumi Ruwa Jurai.
Menurutnya, wisatawan yang berkunjung saat ini sudah didominasi pengunjung dari
luar daerah. Hal itu tak terlepas dari dibukanya Jalan Tol Trans Sumatera, dan
peningkatan Status Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional.
“Hari ini lebih banyak pendatang luar daripada masyakat Lampung, khususnya
Palembang, Bengkulu dan seterusnya. Ini tentu sangat kita hargai,” kata Thomas
Riska.
Thomas mengatakan, dengan meningkatnya kunjungan wisata, maka akan
berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Ia mencontohkan
keadaan di sekitar Pulau Tegal Pesawaran.
Dahulu sebelum ada Wisata Tegal Mas, nelayan di daerah pesisir tiap malam
hanya mencari ikan. Pergi melaut 2 hingga 3 malam, itu pun belum tentu pulang
bawa hasil. Bahkan terkadang tidak melaut karena kondisi cuaca yang buruk
sehingga tidak ada penghasilan sama sekali. Tapi hari ini sebagian besar
nelayan bisa mendapatkan penghasilan dengan antar jemput wisatawan.
“Ada 140 nelayan yang tergabung dalam koperasi kita Insya Allah mereka tiap
hari bisa mencari penumpang. Setiap hari mereka bisa pulang bertemu dengan
keluarga. Dan dipastikan uang Rp500 sampai Rp1 juta bisa mereka membawa rezeki
pulang,” ujarnya.
Artinya wisata ini bisa menciptakan lapangan kerja baru. Belum lagi di
daerah sekitar pulau tumbuh ekonomi kerakyatan. Misalnya warga mulai menjual
makanan, kerajinan tangan dan juga penyediaan jasa. Hal ini tentunya karena
banyak pengunjung.
Maka dari itu, Thomas berharap agar Pemerintah Daerah baik Pemkab Pesawaran
maupun Pemprov Lampung peka menangkap peluang ini.
Masyarakat perlu diajari dan dibina untuk membangun Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM). Sehingga para wisatawan yang akan pulang dari Lampung punya
oleh-oleh khas Lampung.
“Mereka perlu disadarkan dengan pembinaan membuat souvenir. Bisa topi,
siger, patung gajah dan sebagainya. Masyarakat harus menangkap peluang home
industri ini karena saya melihat ini masih sulit buat kita,” jelas dia.
Tak hanya membangun UMKM bagi masyarakat, pemerintah juga harus memastikan
dukungan infrastuktur sudah memadai. Thomas menyebut, setiap libur nasional,
jalan menuju area wisata di Pesawaran selalu macet total.
“Ketika hari-hari besar seperti Natal, Tahun Baru dan Idul Fitri, menuju
tempat kami itu pasti macet. Jaraknya 23 Km ditempuhnya 5 jam. Karena
masyarakat liburan tumpahnya kesana semua. Sementara lebar jalan hanya sekitar
4 meter,” kata dia.
Namun Thomas mengaku bersyukur, karena saat ini sudah ada rencana dari
Pemprov Lampung akan membangun jalan dua jalur dari arah Bandar Lampung hingga ke
Kiluan Tanggamus.
“Saya berharap program Pak Gubernur ke depan dalam rencana melebarkan jalan
tersebut sampai ke Armabar Marinir dan Kiluan itu terwujud. Saya membaca di
media akan membuka dua jalur. Saya sukacita ini, mudah-mudahan ini jadi
kenyataan,” kata dia semangat. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Saburai Sosialisasikan Program Studi di Polres Pesawaran
Senin, 07 Juli 2025 -
Peneliti ITERA Temukan Senyawa dari Murbei Berpotensi Sebagai Obat Antikanker Serviks
Senin, 07 Juli 2025 -
Dukung Program Tiga Juta Rumah, Pemkot Bandar Lampung Bebaskan BPHTB untuk Warga Kurang Mampu
Senin, 07 Juli 2025 -
Tingkatkan PAD, Pemkot Bandar Lampung Tambah 300 Tapping Box
Senin, 07 Juli 2025