Gelombang Tinggi, Nelayan Pesisir Barat Libur Melaut

Nelayan memanfaatkan waktu untuk perawatan alat tangkap seperti menjait jaring, memperbaiki mesin beserta perahunya saat musim gelombang laut tinggi. Foto: Rahmat/kupastuntas.co
Pesisir Barat - Memasuki musim angin barat yang biasanya terjadi pada Desember hingga Febuari, menyebabkan nelayan tradisional tidak bisa melaut karena gelombang pasang dan angin kencang.
Menurut Riyan, salah satu nelayan di Kabupaten Pesisir Barat, ketika musim angin tiba nelayan tidak bisa melaut dikarenakan gelombag tinggi dan angin kencang.
"Musim angin barat (badai) kita gak berani ngelaut karena cuaca tidak mendukung dan kalau nekat ngelaut sangat bahaya, sudah banyak terjadi ketika musim angin barat dia nekat ngelaut dan tenggelam terserat ombak," ungkapnya, Rabu (19/2/2020).
Biasanya jika musim angin tiba, kata Riyan, nelayan memanfaatkan waktu untuk perawatan alat tangkap seperti menjait jaring, memperbaiki mesin beserta perahunya.
"Karena laut kita ini langsung menghadap ke Samudera Hindia jadi kalau musim angin tidak hanya gelombang besar tetapi banyak sampah yang di bawa oleh arus," katanya.
Di Kabupaten Pesisir Barat sendiri memang mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan nelayan.
"Pas lagi musim ikan harganya anjlok dan jika musim angin tiba harga ikan mahal tetapi hanya sebagian orang saja yang nekat melaut," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
413 CPNS Pesisir Barat Dilantik, Bupati Pesan ASN Harus Loyal Mengabdi kepada Publik
Rabu, 25 Juni 2025 -
Indonesia Tumbang, Australia dan Jepang Dominasi WSL Krui Pro Pesisir Barat
Rabu, 18 Juni 2025 -
Wabup Pesibar Hadiri Anjau Silau Keluarga Kartadilaga dan Peresmian Masjid Jami' At-Tanwir
Minggu, 15 Juni 2025 -
Indonesia Tumbang, Dua Peselancar Jepang Juarai WSL Krui Pro Junior 2025
Rabu, 11 Juni 2025