• Senin, 22 Desember 2025

TB Silalahi: Karakter Fondasi Utama Kemajuan Bangsa

Kamis, 20 Februari 2020 - 07.27 WIB
168

Letjen TNI (Purn) TB Silalahi mengisi Seminar Kebangsaan di Gedung GPID Agape Telukbetung Selatan, Rabu (19/2/2020). Foto: Tampan/Kupas Tuntas

Bandar Lampung - Letjen TNI (Purn) TB Silalahi mengisi Seminar Kebangsaan di Gedung GPDI Agape Teluk Betung Selatan, Rabu (19/2/2020). Seminar yang bertema 'Menghadapi Tantangan di Era Industri 4.0' ini dihadiri ratusan peserta yang didominasi mahasiswa dan pemuda.

Dalam seminar yang digelar Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) ini, Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia era Presiden Suharto ini menyampaikan berbagai hal tentang dirinya yang selama ini masih aktif menjabat di Satuan TNI. Ia juga memberikan berbagai wejangan kepada pemuda agar siap menghadapi tantangan di era teknologi saat ini.

Menurut Letjen TNI (Purn) TB Silalahi, ada enam poin yang dituntut dalam era 4.0 yaitu kecepatan, kecerdasan, kreativitas, visioner, kolaborasi (team work) dan karakter. Ia pun beberapa kali menekankan poin karakter. Karena menurutnya, untuk menjadi negara maju syaratnya adalah kualitas karakter yang diwariskan turun temurun.

“Kalau yang diwariskan itu turun temurun, kalau memang ada yang kurang bagus harus diperbaiki. Diubah atau dibina,” kata dia. 

Ia menilai, masalah karakter menjadi salah satu hal yang paling penting untuk segera dibenahi. Mantan Asisten I KASAD ini mencontohkan pembangunan karakter dalam lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya, yaitu ‘bangunlah jiwanya, bangunlah badannya’.

“Jadi yang duluan dibangun itu seharusnya jiwanya, pembanguna karakter maksudnya. Yang dibangun selama ini baru badannya, ekonominya. Sejak di masa Bung Karno ada yang disebut dengan karakter buliding tapi nggak ada konsep. Sampai (di masa) Pak Jokowi dengan revolusi mental, nggak ada konsep. Padahal karakter ini lah yang menjadi fondasi daripada bangsa,” ujarnya.

Seperti halnya Negara India, lanjut dia, meski dulunya termasuk negara miskin dengan jumlah penduduk yang sudah lebih 1 miliar, tetapi saat ini India menjadi negara yang mengirimkan tenaga-tenaga kerja terampil ke berbagai wilayah. Tenaga kerja yang dikirim adalah para ahli dan profesional, bukan tenaga kerja tingkatan buruh.

“India termasuk negara pengekspor skill labour yang paling tinggi di dunia. Indonesia mengirim TKI baru di tingkatan pembantu/buruh di Singapore, Hongkong, Saudi Arabia,” kata dia.

Maka dari itu, ini mengimbau para pemuda di Lampung agar bisa meningkatkan kemampuannya sesuai tuntutan zaman. Sehingga bisa memenangkan persaingan, kompetitif dan pekerja keras. (*)

Editor :