• Selasa, 07 Mei 2024

GWKP Sikapi Maraknya Laka Lantas di Depan CV. Bumi Waras

Sabtu, 22 Februari 2020 - 17.20 WIB
3k

Kondisi Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan pabrik CV. Bumi Waras yang minim penerangan lampu jalan menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas. Foto: Sodugaon/kupastuntas.co

Bandar Lampung - Sering terjadinya kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan pabrik CV. Bumi Waras (BW) menjadi bahan perbincangan serius di Facebook Grup Warga Kota Panjang (GWKP).

Para warga net itu menilai hal tersebut terjadi karena beberapa hal, antara lain kurangnya penerangan jalan, banyaknya debu jalan, banyaknya truk parkir di bahu jalan dan minimnya rambu lalu lintas, bahkan ada yang berpendapat karena hal-hal mistis.

Agar pemikiran warga net itu tidak semakin liar, dan juga mencari solusi yang tepat, belum lama ini pengurus GWKP menggelar rapat di Waroeng Gaoel, Terminal Panjang.

Rapat yang dipimpin Ketua GWKP Aam Muharam itu menghasilkan beberapa poin, diantaranya dalam waktu dekat GWKP akan menyurati Pemerintah Kota Bandar Lampung, DPRD, Polresta dan Gubernur Lampung.

"Kalau begitu akan lebih baik kita menyampaikan surat usulan pembuatan lampu jalan, rambu lalu lintas dan juga mengusulkan agar jalan itu dibuat dua jalur," ujar Aam yang diamini peserta rapat.

Sementara pihak CV. BW yang dimintai tanggapannya oleh Kupastuntas.co terkait gelapnya jalan di depan perusahaan tersebut, Melalui Kepala Bagian Personalia CV. BW, Darma Setiawan mengatakan, terkait penerangan jalan itu adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Darma menyatakan, agar di sepanjang jalan itu lebih diperbanyak rambu-rambu lalu lintas, "Harus banyak dipasang rambu-rambu rawan kecelakaan jangan ngebut dan kecepatan kendaraan harus dibatasi," ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/2/2020).

Mamun mengenai keinginan GWKP agar jalan di depan pabrik BW dibuat dua jalur, ia nampak kurang setuju. Dia beralasan, mobil-mobil yang keluar masuk perusahaan ukurannya banyak yang panjang dan lebar, terlebih jika sedang ada kegiatan bongkar muat di pelabuhan maka nantinya akan mendatangkan kemacetan yang luar biasa di jalan tersebut.

Sayangnya saat diminta berapa jumlah korban kecelakaan selama setahun terakhir ke Polsek Panjang,  Kapolsek Panjang AKP Adit Prianto melalui pesan WhatsApp mengatakan, pihaknya tidak memiliki data terkait itu.  "Untuk data kecelakaan lalu lintas silahkan minta datanya di Unit Laka Satlantas Polresta Bandar lampung," tulisnya.

Menurut pengakuan masyarakat di sekitar perusahaan, sejak Januari-Februari 2020, setidaknya sudah ada lima kali peristiwa kecelakaan dan korban semuanya meninggal dunia.

"Kalau tidak salah ingat pak, selama dua bulan ini sudah ada lima kali peristiwa kecelakaan, yang terakhir anak SMAN 17 kecelakaan dan meninggal," ujar seorang pria yang tidak bersedia namanya ditulis. (*)

Editor :