Ban Pecah, Fortuner Terjun Ke Selokan di Bandar Lampung

Mobil Fortuner BE 1371 EY terjun bebas ke selokan rumah warga di Kebun Sayur, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, kota Bandar Lampung, Selasa (10/03/2020). Foto: Edu/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Diduga karena ban pecah, pengemudi mobil Fortuner BE 1371 EY tidak bisa menguasai setir, akibatnya mobil terjun bebas ke selokan rumah warga di Kebun Sayur, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, kota Bandar Lampung, Selasa (10/03/2020) sekitar Pukul 17. 00 WIB.
Menurut sejumlah saksi mata yang rumahnya berada di seputar lokasi jatuhnya mobil, mobil dari jauh sudah terlihat oleng, mobil itu pun berbalik tiga kali dan akhirnya masuk selokan, "akhirnya mobil itu terjepit di selokan," ujar seorang ibu yang menggunakan kaos putih, namun tidak bersedia namnya ditulis.
Menurut ibu itu, warga yang melihat peristiwa itu langsung membantu membuka pintu mobil dan membantu semua penumpang yang ada di dalam mobil, semua ya berjumlah 3 orang, "kalau kami lihat tadi semua selamat," ungkapnya.
Sementara itu, Kanit Lakalantas Polsek Panjang, Bripka Faidil mengatakan, menurut pengakuan Juhardi pengemudi Fortuner, saat dia melaju menuju pulang ke Bakauheni, ban depan sebelah kanan pecah, akibatnya Juhardi tidak bisa menguasai setir mobilnya, dan akhirnya bablas masuk ke selokan warga.
Menurut Bripka Faidil, Fortuner itu dinaiki oleh Muhardi sebagai pengemudi dan kedua anaknya yakni Nabila dan David, "anaknya yang bernama David saat ini di bawa ke Rumah Sakit Imanuel karena diduga tangannya patah," ujar Bripka Faidil. (*)
Berita Lainnya
-
Polda Lampung Periksa Lima Saksi Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Kakak Adik di Pesisir Barat
Jumat, 16 Mei 2025 -
Dua Residivis Pencuri Sepeda Motor di Bandar Lampung Kembali Ditangkap, Sang Penadah Buron
Jumat, 16 Mei 2025 -
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek Penjual Mainan di Bandar Lampung Ditangkap Polisi
Jumat, 16 Mei 2025 -
Apresiasi Kegiatan Belajar di Museum, Guru dan Siswa Mengaku Menambah Wawasan Sejarah dan Budaya
Jumat, 16 Mei 2025