Usai Aksi, Bertebaran SMS Atas Nama LMND-DN Lampung, Ketua LMND-DN: Itu Bukan Kami

Screenshot SMS yang mengatas namakan LMND-DN Lampung. Foto: Doc/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi - Dewan Nasional (EW LMND - DN) Lampung dengan ini menyampaikan bahwa penyebaran pesan melalui SMS BLAST yang mengatas namakan LMND-DN Lampung adalah Hoax.
Diketahui, sebuah SMS BLAST yang mengatas namakan LMND-DN sekitar pukul 12.00 hingga 13.00, Selasa (10/03/2020) siang. Dengan isi pesan sebagai "Mari Satukan langkah Mahasiswa dan buruh berjuang bersama LMND-DN untuk wujudkan sosialisme Indonesia. Hidup Mahasiswa!!! Hidup Buruh!!! LMND-DN Lampung"
Saat dikonfirmasi terkait pesan tersebut, Ketua Wilayah LMND-DN Provinsi Lampung, Kristina Tya Ayu, memastikan bahwa pesan tersebut bukanlah berasal dari organisasinya. Kristin menilai, Ditengah situasi semakin tingginya gelombang penolakan rakyat terhadap OMNIBUS LAW RUU Cipta Kerja yang mewakili kepentingan pemilik modal. Pihaknya sering dihadapkan pada tindakan represifitas dan kriminalisasi yang dilakukan melalui komponen bersenjata milik negara.
"Baru-baru ini kita mendapatkan kabar buruk terkait penangkapan 10 orang kawan buruh KASBI pasca aksi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja tanggal 03 Maret 2020. Intimidasi dilakukan oleh aparat kepolisian pada Diskusi Publik membahas Omnibus Law yang diselenggarakan oleh kawan Federasi Pelajar Jakarta (FIJAR) tanggal 8 Februari 2020 begitu juga intimidasi dilakukan aparat kepolisian pada diskusi kawan-kawan LMND-DN NTT pada tanggal 1 Maret 2020," ungkapnya melalui pesan whatshap.
Begitu juga hal yang terjadi di Lampung, Menurut Kristin, hari ini beredar pesan singkat lewat SMS BLAST yang mengatasnamakan LMND-DN Lampung. Dirinya mengaskan, LMND-DN Lampung tidak pernah menyebarkan pesan dalam jenis apapun menggunakan SMS BLAST. Hal seperti ini merupakan upaya penggembosan terhadap perjuangan rakyat dalam menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
"Namun kita mesti menyampaikan kembali kepada rezim, bahwa segala macam bentuk Intimidasi, Represifitas dan Kriminalisasi tidak akan pernah menyurutkan semangat perjuangan kita, justru itu akan semakin mengobarkan api perlawanan," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Polda Lampung Periksa Lima Saksi Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Kakak Adik di Pesisir Barat
Jumat, 16 Mei 2025 -
Dua Residivis Pencuri Sepeda Motor di Bandar Lampung Kembali Ditangkap, Sang Penadah Buron
Jumat, 16 Mei 2025 -
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek Penjual Mainan di Bandar Lampung Ditangkap Polisi
Jumat, 16 Mei 2025 -
Apresiasi Kegiatan Belajar di Museum, Guru dan Siswa Mengaku Menambah Wawasan Sejarah dan Budaya
Jumat, 16 Mei 2025