• Kamis, 15 Mei 2025

Pengamat Ekonomi: Diusia 56 Tahun Lampung Mengalami Kemajuan di Bidang Ekonomi

Selasa, 17 Maret 2020 - 17.09 WIB
383

Peneliti Ekonomi di CURS (Central for Urban and Regional Studies), Erwin Octavianto. Foto: Ist.

Bandar Lampung - Dikalangan akademisi dan juga pengamat, diusia yang ke-56 tahun ini, Provinsi Lampung dinilai telah banyak mencapai kemajuan dibidang perekonomian, Selasa (17/03/2020).

Menurut Peneliti Ekonomi di CURS (Central for Urban and Regional Studies), Erwin Octavianto mengatakan, di usia 56 tahun Provinsi Lampung berdiri, hingga saat ini tentu sudah banyak capaian kemajuan ekonomi daerah yang diinginkan.

Menurutnya, dari sekian banyak capaian tersebut, membuat Lampung semakin berbenah. Dimana perekonomian terus tumbuh di tengah kondisi sulit. Hal ini dapat dilihat dari meskipun adanya krisis Tahun 1998, 2009, dan beberapa permasalahan ekonomi Dekade terakhir, ekonomi selalu tumbuh 4-5 persen.

"Artinya pondasi ekonomi Provinsi yang ditopang oleh kegiatan sektor ekonomi, seperti pertanian dan sektor Industri manufaktur khususnya industri bahan pangan menjadikan ekonomi Lampung termasuk kedalam daerah yang cukup baik perkembangannya," ungkapnya, Selasa (17/03/2020).

Namun, lanjut Erwin. Jika dilihat dari perbandingan pendapatan perkapita dan nyata, laju pertumbuhan ekonomi Lampung ini ternyata masih di bawah 7 provinsi lainnya yang ada di Pulau Sumatera. Dimana Lampung hanya bisa mengungguli Bengkulu, Aceh dan Jambi.

Namun kalah di Sumatra Utara, Sumatera Selatan, Riau, Batam, bahkan Bangka Belitung. Serta Provinsi lainnya seperti Kepri, Sumatera Barat. "Padahal jika dilihat secara geografis dan infrastruktur, Lampung tidak kalah. Adanya jalan tol, pelabuhan internasional panjang, Pelabuhan penyeberangan Bakauheni, dan 3 Jalan Lintas Nasional (Barat Tengah Timur), Bahkan juga Provinsi lampung adalah Provinsi terdekat dengan Ibukota Negara saat ini," ujarnya.

Maka, Erwin menilai Ada anomali yang harus segera diatasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Harapannya tentu ini dapat dikaji dan dipetakan masalah-masalah apa yang menghambat perkembangan Ekonomi daerah dengan berbagai tinjauan analisis.

"Apakah ada kebijakan yang perlu di Revisi? Apakah perlu ada penyederhanaan birokrasi? Apakah perlu adanya peningkatan SDM? Hal ini perlu dirangkum bersama dan dirumuskan solusi masalahnya," kata dia.

Selain itu, dengan adanya program petani berjaya perlu di break down kebijakannya apa saja? Bagaimana penerapannya? Perlu waktu berapa lama agar petani benar-benar Berjaya? Seluruh provinsi Lampung ini punya potensi pertanian, daerah mana dulu yang akan difokuskan? Atau produk apa dulu yang akan dikembangkan? Itu semua harus punya parameter dan Itu harus ada tahapan dan langkah-langkahnya.

"Sehingga jelas ketika petani kesulitan pupuk atau bahan pertanian lainnya harus ke siapa? Lalu bisa kah pemerintah menjamin Harga tidak jatuh saat panen? Bagaimana langkahnya? Ini semua tidak mudah Karena permasalahan ini selalu ada di lapangan, dari pemimpin dulu hingga sekarang. Perlu ada tahapan, parameter, dan pembiayaan yang kongkrit atas semua itu. Belum lagi permasalahan isu Alih fungsi lahan dari lahan Pertanian/Perkebunan jadi perumahan," tandasnya. (*)