• Jumat, 11 Juli 2025

Target Produksi Padi di Lampung Timur Sebanyak 628.876 ton

Selasa, 17 Maret 2020 - 10.42 WIB
947

Sebuah mesin pemanen padi, sedang mengambil butir butir padi, di Desa Labuharatu baru, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Selasa (17/03/2020). Foto: Agus Susanto/Kupastuntas.co

Lampung Timur - Target produksi padi untuk musim tanam 2019 di Lampung Timur (Lamtim) sebanyak 628 ribu ton, sementara saat ini sebagian petani di Lamtim masih melakukan masa panen, Selasa (17/03/2020).

Kepala Dinas Pertanian Lampung Timur David Ariswandy melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Ika Nurlianawati mengatakan, luas tanam padi di tahun 2019 seluas 120.221 hektare, dengan luas tanam tersebut target produksi gabah di Lamtim yang harus dicapai 628.876 ton. "Masa tanam akhir 2019 dan panen awal 2020, setelah ini sebagian sawah akan melakukan penanaman padi lagi, namun luasannya belum kami lakukan pendataan," kata Kabid TPH Dinas Pertanian Lamtim.

Ika Nurlianawati melanjutkan, petani di Lampung Timur tidak bisa melakukan masa panen secara bersamaan karena kondisi air. Sawah secara tehnis yang mengandalkan saluran irigasi untuk kebutuhan air serta tidak bisa menerima air secara serentak, melainkan dengan cara bergilir waktu, hal tersebut yang menyebabkan panen tidak bisa bersamaan."Saat ini para petani Kecamatan Way Jepara masih melakukan masa panen, sementara di Kecamatan lain seperti Batanghari dan Pekalongan sudah selesai masa panen nya".Kata Ika.

Sementara terkait dengan harga gabah, gabah kering yang sudah dipanen seharga Rp.4.200 dan untuk gabah kering giling seharga RP.5.000 per kilonya, untuk masa panen tahun ini dinilai hasil produksi dan kualitas gabah terbilang bagus."Kami yakin target produksi gabah bisa melebihi target sebab per hektar, rata rata petani bisa mendapat lebih dati 52 kwintal gabah, sementara target kami 52,13 kwintal per hektar".Terangnya.

Mayoritas petani tidak lagi menggunakan cara manual, melainkan sudah menggunakan mesin pemanen, sistem kerja mesin cukup menghemat waktu, dalam satu hektar bisa diselesaikan dalam waktu 3 jam, sementara jika menggunakan manual satu hektar bisa selesai 3 sampai 5 hari.

Sunyoto petani Kecamatan Way Jepara mengatakan dulu sebelum ada mesin, petani memanen padi dengan cara di gebas. "Sekarang hanya butuh waktu hitungan jam dan ongkos masih terjangkau masih sesuai dengan kecepatan kerjanya".Kata Sunyoto.(*)

Editor :