Honor Pam Swakarsa Penghalau Gajah Liar Lampung Timur Dinilai Tidak Sesuai Resiko
Anggota Elephant Response Unit (ERU) bersama anggota Pam Swakarsa menuju perbatasan hutan TNWK untuk melakukan penghalauan gajah liar. Foto: Agus Susanto/Kupastuntas.co
Lampung Timur - Honor anggota Pam Swakarsa penghalau gajah liar dinilai tidak sesuai dengan resiko. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Sabtu (21/03/2020).
Kinerja Pam Swakarsa penghalau gajah liar bekerja penuh resiko berhadapan dengan binatang liar bertubuh besar, meskipun sudah profesional dalam menangani binatang berbelalai itu. "Karena Gajah Adalah hewan yang peka, dikhawatirkan saat melakukan tugas bisa saja petugas ditanduk atau di injakn, dan di Lampung Timur sudah pernah ada kejadian dan korban meninggal" terang Darusman.
Selain persoalan resiko, waktu kerja pam swakarsa tidak mengenal waktu , pam swakarsa harus siap turun melakukan penghalauan. “Mau keluar Siang, Sore atau Malam, Pam Swakarsa Penghalau gajah liar harus siap terjun" kata Kepala Desa Braja Asri.
Kepala Desa Braja Asri Darusman mengatakan akan segera membuat jadwal untuk menemui Kepala Balai TNWK Subakir, guna membicarakan persoalan honor anggota Pam Swakarsa, agar menjadi pertimbangan dan diberikan honor yang lebih layak. "Karena warga saya ada 20 orang yang menjadi anggota Pam Swakarsa penghalau gajah sehingga wajar saya memperjuangkan mereka" ujar Darusman.
Ditempat terpisah, Humas Balai TNWK Sukatmoko membenarkan honor bagi Pam Swakarsa penghalau gajah senilai 250 ribu setiap bulan untuk satu orang, namun perlu di ketahui kata Sukatmoko anggaran tersebut bukan honor, tapi merupakan tali asih pengganti lelah yang diberikan oleh pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). (*)
Berita Lainnya
-
SPBN Margasari Diresmikan, Jadi Harapan Baru Nelayan Lampung Timur
Rabu, 12 November 2025 -
Malam Penjaga Ladang di Tepi Hutan Way Kambas
Sabtu, 08 November 2025 -
Toko Sembako di Desa Labuhanratu Lampung Timur Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kamis, 06 November 2025 -
Nelayan Lansia Asal Lampung Timur Hilang di Laut, 4 Hari Pencarian Masih Nihil
Sabtu, 01 November 2025









