• Jumat, 26 April 2024

3 dari 11 Anggota Jamaah Tablig Dari Bengkulu Adalah Warga Bandar Lampung

Kamis, 02 April 2020 - 16.32 WIB
264

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki. Foto: Sulaiman/Kupastuntas.co

Bandar Lampung - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Bandar Lampung memastikan 11 anggota Jamaah Tabilq yang pulang dari Provinsi Bengkulu dan menjalani karantina di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) Kota Baru Lampung Selatan, Kamis (02/04/2020).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki saat ditemui di ruang kerjanya.

Rizki mengatakan, 11 anggota jamaah tabliq tersebut merupakan bagian dari kelompok jamaah yang diketahui meninggal dunia dan dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di Provinsi Bengkulu.

"Informasi yang kita dapatkan terkait adanya jamaah tablig dari Bengkuku tersebut dari Polres Bengkulu yang memberikan informasi kepada Polres Lampung Selatan. Kemudian berkoordinasi dengan Polres Kota Bandar Lampung. Mereka mengendarai mobil dengan jumlah 11 orang plus 1 driver. Nah dari sebelas tersebut, 8 orang warga lampung Selatan dan 3 orang warga Bandar Lampung," ungkapnya.

Rizki juga menceritakan, Jamaah Tabliq tersebut sampai ke Lampung pada Rabu pukul 06.00 WIB, dengan kesadaran sendiri mereka langsung ke Rumah Sakit Bandar Negara Husada Kota Baru, dan tidak langsung ke rumah masing-masing.

"Informasi yang dihimpun, mereka jam 06.00 WIB pagi sampai rumah sakit, langsung dilakukan pengecekan dan pengontrolan sesuai protokol kesehatan. Sampai sekarang, mereka masuk dalam Orang Dalam Pantauan (ODP), dan diisolasi di sana. Sampai hari ini masih di rumah sakit tersebut," ungkapnya.

Pihaknya menghimbau kepada yang bersangkutan, sampai masa inkubasi 14 hari, untuk tetap berada di rumah sakit. "Setelah dari sana, kita akan tetap lakuan pemantauan," ungkapnya.

Selain itu, Rizki juga mengatakan, saat mendapatkam informasi kedatangan warga tersebut. Sesuai perintah Walikota, Herman HN, pihaknya bersama ketua Tim bersiaga di titik-titik yang kemungkinan akan dilewati. 

"Jadi kita ketika dapat informasi, kita memperkuat 3 titik, yakni posko Sukarame karena kemungkinana bisa langsung menuju Jatimulyo, kemudian jalur tengah kita antisipasi di pos Rajabasa. Dan satu lagi apabila jalur pesisir kita pasang di pos dekat Bukit Kemiling Permai (BKP) yang berbatasan dengan Pesawaran," ujarnya. (*)