• Rabu, 14 Mei 2025

Ratusan Santri Dari Jawa Timur Serta TKI Dari Malayasia Masuk Lampung Hari Ini

Senin, 13 April 2020 - 15.33 WIB
229

Kepala Terminal Kelas A Rajabasa, Denny Wijdan. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Bandar Lampung - Sedikitnya ada 532 santri yang berasal dari Jawa Timur sudah tiba di Lampung. Ratusan santri tersebut berasal dari dua tempat, yakni Pesantren Gontor yang berada di Mantingan, Kabupaten Ngawi berjumlah 86 Santri, dan 446 Santri yang berasal dari Pesanteren Al-Fatah Jawa Timur.

Kepala Terminal Kelas A Rajabasa, Denny Wijdan menerangkan, mulai dari Minggu (12/04/2020) malam pukul 24.00 WIB, pihaknya menerima kedatangan santri yang berasal dari Gontor dengan jumlah 3 bus dengan jumlah penumpang keseluruhan sebanyak 86 santri.

Video : Seorang Warga Lampung Selatan Diduga Meninggal Dunia Karena Terinfeksi Covid-19

"Setelah tiba kita sambut dan langsung dilakukan penanganan sesuai kementrian kesehatan dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan Alhamdulillah dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan indikasi santri yang bergejala Covid-19. Selain itu kita langsung mendata untuk dilakukang Tracing dan dilakukan hinbauan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," ungkapnya, Senin (13/04/2020).

Kemudian, lanjut Denny, pada hari ini, pihaknya juga menerima kedatangan 8 bus dari Jawa Timur yang berasal dari pondok pesntaren Al-Fatah. Dimana dari 8 Bus tersebut, 3 bus dengan jumlah penumpang berjumlaj 100 Santri merupakan warga Bandar Lampung.

"Satu Bus di ongkor di Terminal Rajabasa 2 Bus dibongkar di Polsek Kedaton. Jumlahnya 100 santir yang di Bandar Lampung. Untuk total yang masuk Lampung berjumlah 446 santri di Lampung dengan rincian santri putri sebanyak 360 dan 86 santri putra," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menerima informasi, bahwa nanti malam, pihaknya juga akan menerima sejumalh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari malaysia yang turun melalui Batam. "Infonya malam ini TKI dari Malaysia, melalui jalan darat dan akan tiba di Terminal Rajabasa. Untuk datanya belum kita ketahui masih menunggu dari Disnaker provinsi Lampung. Dengan begitu kita akan lakukan antispasi, dimana kita akan meminta data lengkap untuk dilakukan pengawasan dan tracing," tandasnya. (*)

Editor :