• Jumat, 29 Maret 2024

MTI : 104 Ribu Pemudik Berpotensi Masuk Lampung, Bisa Picu Episentrum Baru Corona

Rabu, 15 April 2020 - 11.05 WIB
140

Foto: Ist.

Bandar Lampung - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memprediksi masih akan ada sekitar 1,3 juta orang asal Jabodetabek yang akan melakukan perjalanan mudik tahun 2020. Dan ada sekitar 8 persen atau 104 ribu pemudik yang berpotensi masuk wilayah Provinsi Lampung.

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Taufik Mulyono mengungkapkan bahwa masih ada 1,3 juta orang berpotensi mudik dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Tujuan pemudik mayoritas menuju Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Dan sebagian lagi akan masuk Pulau Sumatera terutama Lampung dan Sumatera Selatan.

"Ada 1,3 juta orang yang dianggap ada potensi mudik. Ke mana mereka menyebar? Jabar 13%, Jateng-DIY 41%, dan Jatim 20%. Lalu yang ke Sumatera itu sekitar Sumsel dan Lampung ada 8% atau sekitar 104 ribu orang, sisanya ke tempat lain," papar Agus, Selasa (14/4/2020).

Agus khawatir bila pemerintah masih maju mundur soal pelarangan mudik, maka 1,3 juta orang ini akan mudik dengan ancaman menyebarkan virus Corona. Potensi terburuk, kata dia, bisa saja menimbulkan daerah episentrum baru setelah Jabodetabek.

"Ini lah yang perlu dilihat dampak mudik di Jateng, Jatim, dan Jabar. Bisa jadi ini daerah banyak ODP atau penularan baru, atau daerah wabah baru, kalau misalkan mudik ini tidak ditangani pemerintah," jelas Agus.

Tanpa ada larangan mudik, menurut Agus, yang terbebani adalah pemerintah daerah yang harus menyiapkan pencegahan penyebaran virus dari para pemudik.

Sementara fasilitas medis terbatas di daerah. Belum lagi ada imbauan untuk melakukan karantina. "Nah di daerah ini saya lihat ada keterbatasan perawatan dan penanganan pasien Covid-19, baik di puskesmasnya, rumah sakitnya, tenaga medisnya. Terus ada imbauan juga harus dikarantina, mau karantina di mana," ujar Agus.

"Apakah Pemda bahkan setingkat RT/RW mampu menyiapkan tempat karantina," imbuhnya.

Masih kata Agus, 1,3 juta orang ini memiliki alasan beragam untuk mudik, ada yang nekat mudik karena tradisi tahunan. Ada juga yang mudik karena sudah kepepet tak punya penghasilan. Ada pula yang memang diminta orang tuanya mudik."Asal pemudik ini kalau disampaikan itu pertama ada kelompok nekat mudik karena tradisi mudik tahunan, satunya adalah nekat mudik karena tidak ada pemasukan untuk hidup, ketiga adalah bersikeras mudik atas permintaan keluarga," terang dia.

Agus melanjutkan, dari data Kementerian Perhubungan sejauh ini sudah ada 900 ribu orang yang melakukan mudik duluan dari Jabodetabek. Apabila mudik tidak dilarang, ratusan ribu pemudik ini rawan menyebarkan virus Corona ke daerahnya.

"Saya kemarin rapat dengan Kemenhub datanya sudah 900 ribu orang sudah mudik. Persoalannya adalah dia bisa jadi orang dalam pemantauan (ODP) bisa saja tersebar virus ke daerah,” kata Agus. (*)
Editor :

Berita Lainnya

-->