• Rabu, 24 April 2024

PT HK Pastikan Jalan Tol Trans Sumatera Tidak Ditutup Saat Masa Mudik Lebaran

Selasa, 21 April 2020 - 18.22 WIB
396

Kepala Cabang Tol Bakauheni-Terbanggibesar PT HK, Hanung Hanindito. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Bandar Lampung - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memutuskan, melarang seluruh masyarakat, untuk pulang kampung atau mudik hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah/2020 Masehi. Langkah ini diambil demi memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Namun meski telah diberlakukannya larangan mudik tersebut, PT Hutama Karya (HK) memastikan tak akan menutup jalur lalu lintas kendaraan masuk dan keluar jalan tol saat masa mudik lebaran, termasuk di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Kepala Cabang Tol Bakauheni-Terbanggibesar PT HK, Hanung Hanindito saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (21/4/2020).

"Yang jelas, pernyataan resmi pemerintah itu jalan tol tidak ditutup. Kalau keterangan dari Dirjen Perhubungan Darat (jalan tol bakal ditutup) itu yang kemarin, tapi keterangan hari ini tidak ditutup,” ungkap Hanung.

Menurut Hanung, jika jalan tol ditutup, maka tetap saja tak akan efektif menekan laju transportasi darat ketika jalan nasional tetap dibuka, atau sebaliknya. "Pertanyaan saya, ketika jalan ini (tol) ditutup tetapi jalan nasional tidak ditutup sama aja kan? Pun sebaliknya kalau jalan nasional ditutup tapi jalan tol dibuka kan sama saja,” katanya. 

Namun apapun perintah dari pemerintah pusat apakah jalan tol ditutup atau tidak ditutup, Hanung mengatakan, pihaknya siap menjalaninya. "Karena kami bagian dari negara juga, bukan swasta, kalau tidak ditutup kita harus siap. Kan yang berhak menutup itu adalah menteri, tidak sembarang orang,” tukasnya.

Ia menyebut, jumlah kendaraan yang masuk ke JTTS dari Pelabuhan Bakauheni saat ini mengalami penurunan hingga 30 persen dari biasanya. Dimana, imbuh dia, jika di saat sebelum adanya pandemi Covid-19, jumlah kendaraan yang masuk ke JTTS dari Pelabuhan Bakauheni rata-rata per harinya bisa mencapai 10 ribu unit. Akan tetapi selama masa pandemi ini turun menjadi 7 ribu unit kendaraan. 

"Kendaraan yang ke arah Sumatera semenjak Pak Presiden dulu mengumumkan ada satu pasien positif corona itu tidak ada lonjakan,” ungkapnya. (*)