• Jumat, 29 Maret 2024

Evaluasi Bansos, Oleh Zainal Hidayat, S.H.

Rabu, 22 April 2020 - 07.20 WIB
50

Zainal Hidayat, S.H.

Bung Kupas - Kebijakan pemerintah yang mewajibkan warga tinggal di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sudah tepat. Pemerintah pun sudah meluncurkan sejumlah program untuk membantu warga kurang mampu yang terdampak pandemi Corona. Salah satunya dengan membagikan bantuan bahan pokok kepada warga kurang mampu.

Namun program yang sudah tepat tersebut, ternyata belum didukung dengan data penerima bantuan yang valid. Sehingga tidak sedikit warga yang sudah mampu justru mendapat bantuan. Sedangkan warga yang kurang mampu malah terlupakan.

Potret ini setidaknya terjadi pada penyaluran 32 paket sembako dari Pemprov DKI Jakarta kepada warga di perumahan mewah Sunter Indah, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menyikapi hal itu, 10 warga di antaranya setelah menerima sembako, memilih menyalurkannya kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

Kejadian serupa juga terjadi pada warga di Kelapa Gading, Jakarta yang juga mengembalikan 22 paket sembako ke Pemprov DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya. Mereka berdalih merasa tidak tepat menerima bantuan itu karena sudah mampu. Tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut juga terjadi di daerah lain termasuk Provinsi Lampung.

Yang lebih menyayat hati, saat ada seorang ibu rumah tangga di Serang, Banten, Yulie Nuramelia (43) menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (20/4) sore sekitar pukul 15.09 WIB, diduga setelah menahan lapar dengan hanya minum air galon isi ulang selama dua hari. 

Yulie meninggalkan empat orang anaknya, salah satunya masih bayi. Suaminya, Mohamad Holik (49), hanya bekerja sebagai pencari barang rongsokan dan pemulung. Sejak muncul wabah Corona, lapak yang bisa menampung barang rongsokan dari Holik tutup sehingga tak ada lagi pendapatan bagi keluarganya. 

Begitupun anak sulungnya yang bekerja sebagai buruh tak bisa menambah penghasilan bagi orang tuanya, karena tempatnya bekerja tutup sejak pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo pun sudah mewanti-wanti agar bantuan sosial (Bansos) yang diberikan kepada warga kurang mampu dan miskin supaya tepat sasaran. Instansi terkait pun diminta melakukan pengawalan dan pengecekan hingga ke lapangan, agar bantuan diterima oleh orang yang tepat.

Jangan sampai program yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh warga yang kehilangan penghasilan akibat wabah Corona, justru diterima oleh orang-orang yang tidak tepat. Harus ada cek and ricek lagi terhadap warga penerima bansos.

Jika di lapangan didapati penerima bansos adalah warga yang sudah mampu, jangan tidak dilakukan evaluasi. Demikian pula saat di lapangan ditemukan warga tidak mampu yang tidak kebagian bansos, juga harus diperhatikan. Semua mata harus ikut mengawasi penyaluran bansos ini, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke orang-orang yang tepat dan membutuhkan. (*)


Editor :

Berita Lainnya

-->