Jelang Ramadhan, Pasar di Tanggamus Ramai dan Pengunjung Abaikan Physical Distancing

Suasana pasar Kotaagung yang ramai menjelang Ramadhan , Pengunjung berdesak-desakan dan abai jaga jarak. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Tanggamus - Sebelum memasuki bulan suci Ramadan dan di tengah pandemi Covid-19, Kamis (23/04/2020), pasar tradisional di Kabupaten Tanggamus ramai diserbu warga berbelanja untuk kebutuhan munggahan dan sahur. Ironisnya, baik pedagang maupun warga berdesakan dan abaikan Physical Distancing atau menjaga jarak.
Seperti di pasar Kotaagung, misalnya. Di pasar terbesar di ibukota Kabupaten Tanggamus ini sejak pagi pasar disesaki oleh warga yang berbelanja untuk kebutuhan tradisi syukuran Munggahan (do'a) memperingati malam pertama Ramadhan dan sahur pertama bulan puasa.
Suasana pasar begitu ramai, bahkan sebagian orang yang berada di pasar tradisional tersebut masih banyak yang tidak menggunakan masker apalagi menjaga jarak. Kepadatan warga di pasar tersebut juga menyebabkan gesekan atau bersentuhan antara satu orang dengan yang lainnya. Bahkan hingga jalan raya yang disesaki parkiran sepeda motor dan beberapa tenda penjual daging dan ayam dadakan.
Maya (32), salah seorang warga yang datang berbelanja untuk menyambut bulan suci Ramadan mengaku tidak terlalu memikirkan wabah Covid-19. "Daerah kita kan masih zona hijau, jadi tidak terlalu kepikiran corona. Yang penting kan pakai masker, dan jaga jarak dengan orang lain," kata dia.
Marwiyah (63), yang datang ke pasar membawa cucu laki-laki berusia 5 tahun ini sama sekali tidak mengenakan masker. Ia mengaku tetap datang ke pasar untuk membeli kebutuhan masak kirim doa dan sahur pertama Ramadhan tahun ini. "Mau belanja untuk kebutuhan masak, beli bumbu, beli ayam potong dan keperluan lainnya, besok kan mau puasa. Nanti malam mau acara munggahan di masjid, sekalian buat sahur," kata dia.
Saat ditanya soal bahaya penyebaran virus Corona, Marwiyah mengaku pasrah yang pasti, katanya, ia dan semua keluarganya sehat-sehat saja. "Takut juga sih sebenarnya, tapi yang namanya kebutuhan, ya harus ke pasar. Desak-desakan, namanya pasar lagi rame ini lagi mau puasa. Pasarah aja sama Allah," ujarnya. (*)
Berita Lainnya
-
Sinar Harapan dari Petani Muda di Lereng Batutegi Tanggamus
Sabtu, 31 Mei 2025 -
Polisi Olah TKP Penemuan Mayat di Kebun Karet Tanggamus, Diduga Meninggal karena Sakit
Senin, 19 Mei 2025 -
Identitas Mayat di Kebun Karet Pugung Tanggamus Terungkap
Senin, 19 Mei 2025 -
Sesosok Mayat Ditemukan di Kebun Karet Pugung Tanggamus
Senin, 19 Mei 2025