• Sabtu, 21 Juni 2025

Nenek 90 Tahun Warga Talang Padang Tinggal di Gubug Reyot

Kamis, 30 April 2020 - 16.28 WIB
175

Tim Polsek dan Koramil Talang Padang, saat mendatangi kediaman Mbah Saring, Kamis (30/04/2020). Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Tanggamus - Dalam sebuah gubuk reyot berdinding bambu, berlantai tanah di pemukiman padat di Pekon Talang Padang, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, hidup seorang nenek berusia 90 tahun bernama Saring. 

Sudah bertahun-tahun Mbah Saring, biasa warga memanggilnya tinggal seorang diri di gubuk itu. Tak ada keramik mengkilap sebagai alasnya, yang ada hanyalah tanah kering yang berdebu. Kondisi kehidupannya, sangat jauh dari layak.

Untuk menyerahkan bantuan gerakan bakti sosial Polri Peduli di tengah pandemi Covid-19. Tim Polsek dan Koramil Talang Padang, yang dipimpin Kapolsek Talang Padang, Iptu Khairul Yassin Ariga, harus melewati gang-gang sempit di antara kepadatan pemukiman dengan jalan kaki, Kamis (30/04/2020).

Kendati anak dan menantunya tinggal tak jauh dari gubuknya, Mbah Saring lebih memilih menghabiskan sisa hidupnya sebatang kara. Kebutuhan sehari-hari dipenuhi sang anak. Namun tak jarang, Mbah Saring juga memasak mie instan demi mengisi perutnya.

"Mbah bagaimana kabarnya? Mbah tinggal sama siapa di sini?" kata Iptu Khairul.

"Saya tinggal sendirian di sini. Anak saya (rumahnya) agak jauh di belakang sana," jawab Mbah Saring seraya menunjuk tempat yang ia maksud.

Kedatangan tim Polri Peduli dari Polsek dan Koramil Talang Padang memang tidak lama. Namun Khairul Yassin berharap, sedikit bantuan yang diberikan bisa sedikit membantu meringankan beban Mbah Saring menjalani hidup.

Menurut Khairul, pihaknya baru mengetahui kondisi Mbah Saring yang hidup memprihatinkan di usia senjanya, setelah mendapat laporan dari personel Bhabinkamtibmas.

"Kemampuan untuk beraktivitas, Mbah Saring sudah jauh menurun. Sehingga tidak mampu bekerja sebagaimana saat usia produktif," katanya.

Iptu Khairul lantas berinisiatif untuk langsung menyerahkan bantuan 10 kilogram beras dan sejumlah uang tunai kepada Mbah Saring. Tujuannya agar pemerintah pekon dan kabupaten juga mengetahui kondisi Mbah Saring, dan dapat ikut memberikan perhatian.

"Mari buka mata, buka hati kita. Mereka ada di sekitar kita. Mereka yang lebih membutuhkan dan tidak seberuntung kita. Insya Allah dengan niat tulus dan ikhlas, terlebih di bulan Ramadan ini, selalu ada jalan untuk memberi dan berbagi pada sesama yang membutuhkan," kata dia (*)