Usaha Ekspedisi di Lampung Timur Belum Kembali Normal

Sejumlah sopir Ekspedisi saat menunggu muatan, di tengah New Normal. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Meskipun Pemerintah sudah menerapkan New Normal (kehidupan baru) di tengah Pandemi Covid-19, jasa ekspedisi masih merasa kesulitan untuk mencari muatan. Roda ekonomi dalam usaha jasa ekspedisi masih belum pulih maksimal.
Tampak enam unit mobil Colt Diesel berjajar parkir di pinggir Jalan Lintas Timur, Lampung Timur, Rabu (17/6/2020). Sejumlah sopir bersama kenek asik ngobrol sambil menikmati kopi dan berdialog ringan.
Hari semakin sore dan waktu terus berjalan. Sejak pagi, para sopir itu menanti muatan dengan tujuan yang berbeda, ada yang bertujuan Sumatera Barat, Aceh, Pulau Jawa, Jakarta. Mungkinkah mereka akan bermalam hingga menunggu hari esok untuk mendapat muatan.
Seperti yang diungkapkan seorang sopir ekspedisi bernama Aris, dirinya dari Jakarta sengaja beristirahat di salah satu rumah makan di Jalan Lintas Timur, Lampung Timur untuk mencari muatan tujuan Padang, Sumatera Barat.
"Sudah dari tadi jam 5 pagi, kami bersama rekan-rekan istirahat di sini," kata Aris.
Aris mengaku, aktivitas sebagai penghantar barang (ekspedisi) berhenti total selama dua bulan, karena wabah Covid-19 dan baru mulai beraktivitas setelah Pemerintah menerapkan normal baru.
Namun untuk mendapatkan muatan masih terasa sulit, seperti yang dia rasakan selama 11 jam tidak ada pelanggan.
"Kalau sampai nanti malam belum dapat, kami tetap menunggu sampai besok hari," lanjut Aris.
Aris juga mengaku, tidak mungkin menjalankan mobil truk nya dengan kondisi kosong tanpa muatan. Jika dirinya nekat menjalankan mobilnya dengan kondisi kosong artinya siap merugi.
"Kami rugi lah kalau tidak ada muatan, kami tidak ada keuntungan," terangnya yang di amini rekan seprofesinya.
Mereka para sopir ekspedisi membandingkan sebelum terjadi wabah Covid-19 . Untuk menunggu muatan, biasanya tidak membutuhkan waktu lama. Bahkan sebelum tiba di pangkalan, agen sudah memberikan informasi melalui telpon, dan menyiapkan muatan.
"Sebelum Covid-19, biasanya belum sampai pangkalan sudah ada barang yang sudah disiapkan agen ekspedisi," paparnya.
Dengan kondisi di tengah New Normal, artinya biaya operasional bagi sopir ekspedisi bertambah. Sebab semakin lama menunggu muatan, semakin banyak keluar uang untuk makan dan sejenisnya.
"Kami berharap Covid-19 segera hilang. Sehingga aktivitas kami sebagai profesi sopir bisa normal kembali," harap Aris. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah Raih Penghargaan Pembina TOP BUMD Awards 2025
Senin, 28 April 2025 -
Etik Nurhalimah, Mantan PMI Kini Jadi Guru Bahasa Inggris di Pelosok Lampung
Sabtu, 26 April 2025 -
Sempat Buron, Kejari Tangkap Mantan Kades Marga Batin Lamtim Tersangka Korupsi BUMDes
Jumat, 25 April 2025 -
Terima Dana Hibah 24 Miliar, Bawaslu Lamtim Ogah Berikan Rincian Penggunaannya
Kamis, 24 April 2025