• Minggu, 06 Juli 2025

Gubernur Lampung Berharap Petani Kopi di Tanggamus Tetap Jaga Kualitas

Kamis, 18 Juni 2020 - 19.10 WIB
88

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, saat melakukan Kunker ke Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, Kamis (18/06/2020). Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, untuk mengetahui kondisi produksi kopi dari mulai pengelolaan tananam sampai kendala pemasaran yang dialami petani kopi setempat, Kamis (18/06/2020).

Kedatangan Gubernur beserta rombongan di Pekon Sukamaju, Kecamatan Ulubelu, disambut Bupati Tanggamus, Dewi Handajani didampingi Sekdakab, Hamid Heriansyah Lubis, GM. PT PGE Ulubelu, Mawardi, Wakil Ketua DPRD Tanggamus, Tedy Kurniawan, anggota DPRD Dapil Ulubelu, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Tanggamus.

Kunjungan Gubernur Arinal ke sentra kopi Lampung ini untuk mengetahui kondisi produksi kopi dari mulai pengelolaan tanaman sampai kendala pemasaran. Khususnya yang dialami oleh para petani kopi Ulubelu.

Mengawali kunjungan, Arinal bertemu dan berdialog dengan komunitas petani kopi Ulubelu di Pekon Sukamaju. Salah satunya membahas peningkatan produktivitas kopi agar dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani.

Dalam dialog tersebut, Kukuh, salah seorang petani dan produsen kopi Ulubelu meminta, agar pemerintah mendorong produksi dan membantu pemasaran kopi petani. Pasalnya, selama ini terutama saat panen raya, para petani selalu dihadapkan pada kondisi rendahnya harga jual biji kopi.

"Selain dihadapkan pada rendahnya harga biji kopi. Kami juga berharap, bagaimana cara menguasai pasar untuk produk kopi dari petani Ulubelu. Terlebih, sudah banyak hasil olahan produk kopi dari Ulubelu," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur minta para petani kopi tetap menjaga jumlah produksi buah dan kualitas buah kopi. Seperti, petani tidak buru-buru memanen atau saat kopi belum sepenuhnya merah. 

"Jadi, panennya saat biji kopi merah semuaya. Jangan masih hijau sudah dipanen. Itulah yang menyebabkan kualitasnya tidak bagus,” kata Arinal.

Menurut Arinal, dengan cara petik merah dan pengolahan pasca panen yang baik, maka hasilnya akan maksimal.

"Coba kalau pas merah dipetik dan pengolahan pasca panennya bagus, pasti hasilnya bagus. Harga juga tinggi,” lanjutnya.

Arinal juga berharap agar para petani dan daerah sentra produksi pertanian tetap menjaga produk unggulan daerahnya.

"Kami ingin masyarakat Lampung sejahtera dengan produk yang diproduksinya," pungkasnya. (*)