• Jumat, 26 April 2024

Mahasiswi Unila Warga Tanggamus Idap Penyakit Langka dan Butuh Bantuan

Rabu, 24 Juni 2020 - 18.42 WIB
515

Nabela Hairunisa (19) di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Nabela Hairunisa (19) warga RT 003 RW 001 Pekon Way Jaha, Kecamatan Pugung, Tanggamus, mahasiswi jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Lampung (Unila) ini harus berjuang untuk bertahan hidup.

Penyakit langka Guillain-Barre syndrome (GBS) yang dideritanya membuatnya hanya bisa terbaring di tempat tidurnya dan kesulitan bernafas. Serta tidak bisa makan ataupun minum.

Nabela dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu, dengan kondisi kesehatan yang kian menurun. Hali itu memicu kecemasan pihak keluarga, terutama sang ayah Mohamad Arifin dan istrinya Siti Aminah.

Mohamad Arifin menuturkan, awalnya Nabela mengalami gejala kesemutan pada jari-jari kaki dan tangannya serta mengalami pusing berat yang mengakibatkan ia kesulitan berjalan. Karena tidak kunjung membaik, Nabela melakukan pemeriksaan di RSUD Pringsewu.

Saat ini keluhan yang dirasakan Nabela adalah kesulitan bernafas dan tidak bisa makan ataupun minum seperti biasa dan harus menggunakan alat bantu di ruang ICU, serta harus segera dilakukan tindakan perawatan yang intensif agar penyakit ini tidak semakin parah. Jika tidak mendapatkan tindakan tersebut dalam waktu dekat akan berakibat pada kelumpuhan dan kurang berfungsinya organ yang lainya.

"Menurut dokter, Nabela di diagnosis mengidap penyakit langka yang bisa mengancam jiwa," ujar Mohamad Arifin didampingi istrinya Siti Aminah, Rabu (24/6).

Apa yang dialami Nabela tentu membuat orang tuanya sedih karena biaya pengobatan penyakit ini tergolong tinggi. Apalagi Mohamad Arifin, hanyalah seorang penjual sayur, dan ibunya penjual jajanan ringan di sekolah-sekolah. Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, kedua orang tua Nabela tidak bisa bekerja.

"Kami berharap kepada semua pihak, bapak Gubernur Lampung, ibu Bupati Tanggamus, dan para dermawan semoga kiranya terketuk hati untuk membantu biaya pengobatan anak kami Nabela agar bisa pulih lagi dan menggapai cita-cita dan impiannya," harap Mohamad Arifin.

Saat ini total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp125.000.000. Dimana dana tersebut untuk penanggungan biaya rumah sakit, obat-obat dan seluruh pengeluaran yang digunakan untuk pengobatan Nabela hingga membaik. (*)