Sistem Rotasi, Pegawai Hotel di Lampung Masih Banyak yang Dirumahkan
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Dr. Edarwan, S.E, M.Si, bersama Wakil Ketua PHRI Lampung, Mukhlis L.Wertha dan Ketua DPD ASITA Provinsi Lampung, Adi Susanto saat menjadi narasumber dalam program Kupas Podcast, yang berlangsung di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (1/7/2020). Foto: Wanda/Kupastuntas.co
Bandar Lampung - Pandemi virus Corona berdampak di berbagai sektor. Sehingga pegawai atau karyawan di perusahaan banyak yang dirumahkan. Dari Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bandar Lampung jumlah pekerja dirumahkan kebanyakan di bidang perhotelan.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Mukhlis L.Wertha mengakui pihak hotel merumahkan ratusan karyawannya, karena dengan pertimbangan kalau dipaksakan bekerja tidak mungkin bahkan bisa mengakibatkan hotel bisa ‘gulung tikar’.
“Oleh karena itu solusinya adalah merumahkan karyawan atau pegawai bahkan ada yang di PHK, karena hotel pun saat itu banyak yang tutup,” ujar Mukhlis saat menjadi narasumber dalam program Kupas Podcast, yang berlangsung di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (1/7/2020).
Baca Juga: Hotel di Lampung Sudah Beroperasi Kembali, Tingkat Hunian Masih 20 Persen
Untuk saat ini,semua hotel sudah mulai dibuka kembali, namun masih banyak pekerja yang dirumahkan. Sebab walaupun beroperasi, tingkat hunian masih rendah.
Sehingga, sambung dia, pihak hotel menerapkan sistem rotasi bagi karyawan. “Jadi ada yang sebagaian bekerja dalam satu minggu saja setiap bulannya, dan secara bergantian, hal ini tergantung pada pemasukan disetiap hotelnya. Oleh karena itu, masih ada pekerja hotel yang rumahkan.” ucapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Diperiksa Kejati, Mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi: Hanya Lengkapi Data
Kamis, 18 Desember 2025 -
UKM Tari Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara Nasional pada Lomba Tari Kreasi di ISI Padang Panjang
Kamis, 18 Desember 2025 -
Mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Penuhi Panggilan Terakhir Kejati
Kamis, 18 Desember 2025 -
Tutupan Hutan Lampung Tergerus, 150 Ribu Hektare Kawasan Belum Terdata
Kamis, 18 Desember 2025









