• Jumat, 26 April 2024

Insentif Tenaga Medis Covid-19 di Lambar Tak Kunjung Cair

Kamis, 02 Juli 2020 - 11.30 WIB
198

Kepala dinas Kesehatan Lampung Barat, Paijo saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (2/7/2020). Foto: Iwan/Kupastuntas.co

Lampung Barat - Hingga saat ini insentif tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan Covid-19 belum juga cair meskipun sudah lama diajukan. Berdasarkan pengakuan Kepala dinas Kesehatan Lampung Barat, Paijo pihaknya sudah mengajukan dengan Provinsi sejak bulan April lalu.

Sedangkan untuk data jumlah tenaga kesehatan yang diajukan kata Paijo, dokter  sebanyak 24 orang, 98 perawat, 117 bidan dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak 27 orang dengan jumlah anggaran yang diajukan mencapai Rp. 1.330.000.000,.

"Kita sudah mengajukan sejak lama, namun karena ada pembobotan dan penilaian terhadap Puskes dan dinas mungkin saja dibawah itu dana nya, yang jelas sampai sekarang belum ada jawaban apakah itu disetujui atau tidak nya, karena semua tergantung pemerintah Pusat," ungkap Paijo saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (2/7/2020).

Lanjutnya,  hitungan yang dimaksud yakni tergantung jumlah yang pasien yang Positif, ODP, OTG, PDP, bahkan yang sudah di screening, semua itu mempengaruhi dengan dana maksimal 5 Juta per orang yang diajukan. Dalam pengajuan pun tidak ada kendala, semenjak ada informasi tersebut pihaknya langsung membuat pengajuan.

"Yang jelas dengan adanya kemarahan pak Presiden terkait anggaran yang baru terserap sebanyak 1,75 persen itu mudah-mudahan bisa mempercepat terealisasinya anggaran tersebut. Karena untuk di Kabupaten Lampung Barat saat ini belum terserap sama sekali," jelas Paijo.

Masih kata Paijo, sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terhadap Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bersentuhan langsung dengan Covid-19, pemerintah setempat juga memberikan insentif yang bersumber dari anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD tahun 2020 untuk bulan April, Mey, dan Juni.

"Karena ini sudah masuk bulan Juli, kita belum bisa memastikan apakah insentif yang dari APBD itu akan dilanjutkan atau tidak nya meskipun secara nasional pandemi ini belum selesai dan untuk memastikan itu akan diadakan pembahasan terlebih dahulu," terang Paijo.

"Perlu diketahui untuk saat ini jumlah ODP kita ada 4 orang yang yakni warga Kecamatan Batu Ketulis, Batu Brak, Pagar Dewa, dan Sukau. Semuanya masih dalam pantauan tenaga medis yang ada di Puskesmas, sedangkan untuk yang lain-lain semua nya Nol," sambung Paijo. (*)

Editor :