Miris, Kondisi Jembatan Gantung di Kota Agung Barat Tanggamus Sangat Memprihatinkan

Kondisi Jembatan gantung yang menghubungkan Pedukuhan Kampung Bayur dan Sinarmaju di Pekon Negarabatin, Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Tanggamus - Jembatan gantung yang menghubungkan Pedukuhan Kampung Bayur dan Sinarmaju di Pekon Negarabatin, Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus, sangat memprihatinkan dan berbahaya untuk dilintasi.
Jembatan yang dibangun di atas Way Belu tersebut memiliki panjang lebih kurang 50 meter dan lebar 1 meter, memiliki pijakan (lantai) terbuat dari papan dan dibentang dan digantung dengan kawat seling di sisi kiri dan kanan di kedua ujung jembatan.
Jembatan gantung ini jadi jalur perekonomian untuk menjual hasil bumi, panen dan ikan bagi warga Pedukuhan Kampung Bayur dan Sinarmaju saja tetapi bagi warga Negarabatin, Kandang Besi dan pekon lain yang memiliki sawah atau kebun di seberang Way Belu. Termasuk jadi jalan alternatif bagi warga Pekon Tanjung Agung.
Warga yang akan melintas untuk ke ladang atau sekolah harus menghadapi resiko besar jika melintas, terutama saat sungai banjir, karena setiap saat bisa jatuh ke sungai.
Pantauan Kupastuntas.co, Senin (13/7/2020), kondisi jembatan gantung ini sungguh sangat memprihatinkan, dan sudah tidak layak lagi digunakan. Pasalnya, lantai jembatan dari papan (kayu) sudah tidak tersisa lagi. Yang ada kini tinggal sebetan kayu dan batang kelapa yang disusun tidak beraturan menjadi lantai. Plat besi disisi dan kanan lantai jembatan juga sudah kropos dimakan usia.
"Kalau sungainya banjir, kami tidak berani lewat jembatan ini. Bahaya, takut terperosok karena ga utuh lagi," kata Wardi, warga setempat.
Menurut Wardi sudah berulang kali proposal diajukan oleh pihak pekon termasuk saat reses anggota DPRD Tanggamus diajukan warga agar jembatan ini diperbaiki secepatnya.
"Kami berharap ibu Bupati Tanggamus melihat langsung kondisi jembatan ini, dan segera memperbaikinya. Karena jembatan ini sangat vital sebagai jalur angkut hasil panen juga, termasuk anak-anak sekolah," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025 -
Tradisi Adat Pangan Balak Warnai HUT Desa Sukajaya di Tanggamus, Ketika Warisan Budaya Menyatukan Warga
Jumat, 04 Juli 2025 -
Pemkab Tanggamus Targetkan Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen pada 2025
Jumat, 04 Juli 2025 -
Teror Buaya Way Semaka Berakhir, Sang Predator Berhasil Ditangkap
Jumat, 04 Juli 2025