Harga Turun, Petani Cengkeh di Tanggamus Rindukan Masa Kejayaan

Kegiatan petani cengkeh di Tanggamus saat panen. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus - Harapan petani cengkeh di Kabupaten Tanggamus dapat mendongkrak ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tinggal harapan. Pasalnya, musim panen cengkeh tahun ini harganya terjun bebas dikisaran Rp45 ribu - Rp55 ribu per kilogram.
Padalah para petani mengharapkan harga 'emas cokelat', sebutan masyarakat terhadap cengkeh dimasa keemasannya, naik seperti dulu. "Musim panen tahun lalu paling murah sampai Rp85 ribu per kilogram. Lah tahun ini bukannya naik malah turun jauh," kata Nasiri (42), petani cengkeh di Kecamatan Kotaagung Timur, Selasa (14/7/2020).
Nasib menyedihkan juga dialami petani cengkeh di pekon Pesisir Teluk Semaka, Kecamatan Pematangsawah. "Kalau disini harga cengkeh kering hanya dihargai Rp40 ribu, paling mahal Rp45 ribu per kilonya," kata Sigit, petani di Pekon Karang Brak.
Iwan, petani di pekon Tampang Muda mengatakan, hasil panen cengkeh kali ini secara kualitas cukup bagus. "Hanya saja harga penjualannya yang membuat sakit kepala," ujarnya.
Dengan harga saat ini, para petani mengaku mengalami kerugian. Sebab mereka harus mengeluarkan biaya perawatan, upah petik, dan upah ngerepuh (memisahkan cengkeh dari tangkai), dan upah angkut. "Kami tidak dapat apa-apa," ujar Zairi, petani cengkeh di Kecamatan Cukuhbalak.
Meski mengalami kerugian, para petani tetap harus memanen tiap tahun. Alasannya, agar pohon tetap subur dan menghasilkan biji lebih baik tahun berikutnya. Petani mengaku tidak tahu apa penyebab rendahnya harga cengkeh saat ini. "Katanya sih karena ada virus Corona, penjualanya juga agak susah,” kata seorang petani di Kecamatan Limau.
Selain harga cengkeh yang tiba-tiba turun, sebagian besar petani juga harus gigit jari karena tidak semua kebun cengkeh berbuah. "Di kebun saya ada 500 batang cengkeh, yang berbuah hanya sekitar 300-an," kata Rasid, seorang petani cengkeh di Kecamatan Airnaningan. (*)
Berita Lainnya
-
Rumah Seorang Kakek di Limau Tanggamus Ludes Terbakar Saat Salat Isya
Senin, 07 Juli 2025 -
Buaya di Way Semaka Tanggamus Cermin Retak Ekologi Kita, Oleh: Sayuti
Senin, 07 Juli 2025 -
Krisis LPG 3 Kg di Tanggamus Masih Terjadi, Warga: Harga Rp 35 Ribu
Senin, 07 Juli 2025 -
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025