Serangan Hama Wereng Meluas di 13 Kecamatan Tanggamus

Petugas saat melakukan pengecekan tanaman padi di Tanggamus. Foto Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus - Serangan hama wereng cokelat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi sawah di Kabupaten Tanggamus semakin meluas akibat anomali cuaca dan penggunaan insektisida yang tidak tepat.
Data Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus per tanggal 23 Agustus 2020, lahan pertanian yang terserang hama wereng coklat meluas hingga 13 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Tanggamus.
Ke 13 kecamatan yang terserang hama wereng cokelat itu adalah Kecamatan Cukuhbalak, Limau, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Semaka, Kota Agung Barat, Kota Agung, Pematangsawa, Kota Agung Timur, Gisting, Gunung Alip, Sumberejo, dan Kecamatan Pulau Panggung.
Adapun luas lahan yang terserang hama wereng di 13 kecamatan tersebut mencapai total 596 hektar. Dengan rincian rusak ringan 335 hektar, rusak sedang 92 hektar, rusak berat 64 hektar, dan puso (gagal panen) 105 hektar.
"Areal serangan hama wereng cokelat bertambah, baik luas maupun kecamatan. Dimana luas serangan mulai dari ringan, sedang, berat dan puso seluas 596 hektar, tersebar di 13 kecamatan," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Catur Agus Dewanto, Selasa (25/8/2020).
Menurut Catur, luas serangan dan jumlah kecamatan bisa bertambah, karena masih ada 7 kecamatan yang belum memberikan laporan ke Dinas Pangan dan Pertanian, yakni Kecamatan Talang Padang, Bandar Negeri Semoung, Wonosobo, Bulok, Airnaningan, Ulubelu, dan Kecamatan Pugung.
"Luas serangan dan kecamatan bisa bertambah, ini juga diakibatkan anomali cuaca yang menyebabkan serangan hama semakin meluas. Kami akan update terus di lapangan," kata dia.
Ditanya soal dampak serangan hama wereng cokelat terhadap pasokan pangan (beras) di Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dewanto menyatakan jika serangan hama wereng cokelat ini tidak diantisipasi, dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas produksi pangan. Selain itu juga pasti akan berdampak pada kesejahteraan petani.
"Yang pasti, dari 105 hektar tanaman padi sawah yang puso (gagal panen) saja, kita kehilangan 525 ton gabah, jika diasumsikan satu hektar menghasilkan 5 ton gabah. Ini belum kehilangan tanaman yang rusak ringan, sedang dan berat, jumlahnya pasti bertambah lagi," katanya.
Untuk menekan serangan hama wereng, Lanjut Catur, selain membagikan pestisida yang sifatnya stimulan, pihaknya melalui petugas penyuluh lapangan juga intensif memberikan sosialisasi dan pendampingan tentang deteksi dini serangan wereng.
Ia menyatakan deteksi dini serangan wereng sangat penting agar tingkat serangan terhadap tanaman dapat terminimalkan. "Hama wereng ini serangannya sangat berbeda dengan hama lain. Lepas dari pengamatan semalam saja bisa langsung menyebar," ungkapnya. (*)
Video KUPAS TV : Jelajah Pasar Seni Kreatif PKOR Way Halim, Nyari Aksesoris dan Tapis Banyak Banget Pilihan!
Berita Lainnya
-
Polisi Autopsi Mayat Tanpa Kepala di Pantai Cukuh Pandan Tanggamus
Rabu, 16 Juli 2025 -
WTP Tanggamus, Antara Angka yang Rapi dan Harapan Rakyat yang Masih Berdebu, Oleh: Sayuti Rusdi
Rabu, 16 Juli 2025 -
Geger! Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Cukupandan Tanggamus
Selasa, 15 Juli 2025 -
Nama Mantan Wabup Tanggamus A.M. Syafi’i Terseret dalam Sidang Korupsi Proyek BPRS
Selasa, 15 Juli 2025