• Jumat, 18 Juli 2025

Irigasi Rusak, Puluhan Hektar Sawah di 5 Pekon Tanggamus Tak Bisa Digarap

Kamis, 27 Agustus 2020 - 14.59 WIB
175

Area sawah di Kebandakhan Pertiwi Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus terlantar ditumbuh semak akibat tidak bisa digarap petani setempat. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Akibat irigasi rusak tertimbun longsor,  puluhan hektar sawah di lima pekon di wilayah Kebandakhan Pertiwi, Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus, tidak bisa ditanami padi dan ditumbuhi semak belukar.

Kelima pekon tersebut yakni Pekon Kejadian Lom, Tanjung Jati, Tanjung Raja, Gedung dan Pekon Way Rilau. Sedangkan irigasi yang rusak  berada di daerah Kekhung Way Pertiwi di Pekon Sukapadang,  Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus.

Warga dan pemilik sawah sudah berupaya gotong royong membenahi saluran irigasi yang terdampak longsor tersebut menggunakan peralatan seadanya seperti garpu tanah dan cangkul. Namun karena kerusakannya sangat parah dimana irigasi yang ada sudah tertutup material longsor dan rata dengan posisi sawah, ditambah hujan deras dan banjir saluran yang dikerjakan warga kembali tertimbun.

“Sudah setahun lebih irigasi ini tertimbun longsor. Petani di sini kesulitan mengolah sawah, karena tidak ada air. Posisi irigasi ini penting, sumber pengairan untuk sawah di enam pekon di Kebandakhan Pertiwi," kata Bayuti, petani setempat, Kamis (27/8/2020).

Bayuti dan ratusan petani setempat berharap Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera memberikan bantuan agar irigasi ini dikeruk dan diperbaiki. "Hanya alat berat yang bisa mengeruk irigasi ini agar bersih dari material yang menutupi," tambahnya.

Sahril, seorang petani di Pekon Gedung menuturkan, akibat tidak berfungsinya irigasi, sawah mereka kering dan tanahnya retak. "Setahun lebih sawah tidak bisa digarap karena kekeringan. Padahal, sebelumnya sawah di sini sangat potensial karena ditanam dua kali setahun dan produksinya tinggi mencapai lima ton per hektare," katanya.

Para petani pemilik sawah yang kekeringan tersebut, kini beralih menanam sayur-mayur dan pekerjaan serabutan. 

"Kami sudah berkali-kali melaporkan kerusakan irigasi ke pihak pekon, camat, PPL, DPRD dan Pemkab Tanggamus, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan diperbaiki," ujar Din, petani sawah di Pekon Kejadian Lom. (*)

Editor :