• Kamis, 25 April 2024

Warga Karang Maritim Panjang Keluhkan Debu Bungkil Sawit

Selasa, 08 September 2020 - 19.20 WIB
372

Gudang penimbunan bungkil sawit milik PT Sinar Jaya Agro Investama, di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Foto: Wanda/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung mengeluhkan aktivitas gudang penimbunan bungkil sawit yang diketahui milik PT Sinar Jaya Agro Investama, serta menyebabkan debu sampai ke rumah-rumah warga.

Sarma (60), salah satu warga yang rumahnya dekat perusahaan tersebut mengeluhkan, setiap hari debu masuk ke rumah. Ia pun menunjukan banyak debu yang menempel di lantai dan di warungnya.

"Debu setiap hari mas, saya menyapu debunya 30 menit sekali, apalagi kalau siang hari,” ujarnya sambil menunjukan debu yang menempel di rumahnya kepada Kupastuntas.co, Selasa (8/9/2020).

Tak hanya soal debu, namun juga keluarganya terserang penyakit gatal-gatal dan sesak nafas akibat bungkil sawit itu. "Anak saya sudah mengalami gatal di tangan akibat debu itu, kami juga pernah sesak nafas akibat menghirup debu itu,” lanjutnya.

Sarma pun menyebutkan, aktivitas bungkil sawit ini sudah terjadi sejak dua tahun lalu, namun pembangunan gudang selesai tiga bulan ini.

"Sebelumnya memang tidak ada gudang dan bongkar muatnya pun tidak selalu ramai, saat ini makin ramai mas kendaraan keluar masuk untuk mengambil bungkil sawit, sehingga debunya sering berterbangan,” ucapnya.

Ia pun bersama warga sudah melakukan pengaduan dan protes ke gudang tersebut, namun sampai saat ini tidak digubris. "Protes warga sampai saat ini tidak didengarkan sama mereka,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ernawati (43) warga sekitar, selain menimbulkan penyakit, air di drainase menimbulkan bau busuk. "Apalagi kalau hujan mas, aliran drainase menjadi makin bau, seperti bau bangkai,” ucapnya.

Mengenai kompensasi, menurutnya sampai saat ini hanya sekali pihak perusahaan memberikan bantuan kepada warga, yakni berupa bantuan beras saja. "Setelah itu tidak ada bantuan-bantuan untuk warga, padahal kami sengsara adanya bungkil sawit ini,” tandasnya.

Saat mencoba mengkonfirmasi ke pihak Gudang, pengawas lapangan yang bernama Bambang mengatakan, kalau pemilik gudangnya tidak ada di tempat. "Pemilik gudangnya tidak ada mas, coba langsung datang saja ke kantornya,” ujarnya.

Begitupun saat didatangi di kantornya yang beralamat di jalan Dr Susilo, Kecamatan Pahoman, bagian penerima tamunya mengatakan, kalau pimpinannya tidak ada di tempat.

Terpisah, Camat Panjang, Bagus Bramado mengatakan, ia belum mengetahui adanya aktivitas bungkil sawit tersebut. Oleh karena itu, ia akan meminta lurah setempat untuk melakukan pengecekan.

"Saya tidak tahu adanya aktivitas itu, coba nanti saya koordinasi dengan pihak lurah,” katanya saat dihubungi Kupastuntas.co.

Ia pun menyarankan kepada warga agar mengadu ke kantor kelurahan. "Saya berharap warga mengadu ke kantor kelurahan, agar kami juga tahu permasalahan ini dan akan memberikan solusi serta tindakan kepada pihak perusahaan,” tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Kain Tapis Lampung Disulap Jadi Berbagai Kerajinan, Dari Tas Hingga Masker