• Jumat, 18 Juli 2025

Menelusuri Jejak Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber

Senin, 14 September 2020 - 13.47 WIB
1.1k

Kediaman rumah pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Syekh Ali Jaber, pendakwah terkenal asal Madinah, ditusuk oleh seorang pria bernama Alfin Andrian (24), saat mengisi acara Tausyiah di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020) sore.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Kena Tikam Saat Isi Tabligh di Tanjungkarang Barat

Asal usul pelaku yang tinggal di Jalan Tamin, Gang Kemiri, Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, pun terus ditelusuri. Hingga Senin (14/9/2020) siang, pihak kepolisian masih terus memeriksa pelaku dan sejumlah saksi.

Berdasarkan pantauan, kediaman pelaku yang masuk ke dalam gang dengan rumah bercat warna kuning dan hanya bisa dilalui sepeda motor, sepi tanpa penghuni dan terpasang garis polisi (police line) guna penyelidikan. 

Pelaku tinggal bersama kakek-nenek, ayahnya dan bersama adiknya. Seperti yang diungkapkan Lurah Sukajawa, Faisol, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (14/9/2020).

"Dari informasi yang saya dapat, dia (pelaku) baru seminggu pulang. Untuk lebih jelasnya, bisa ditanyakan langsung ke RT-nya," kata Faisol.

Faisol mengatakan, bahwa kegiatan atau acara yang dihadiri Syekh Ali Jaber, sudah mendapat izin dari Satgas Covid-19 dan telah menerapkan protokol kesehatan. "Sudah masuk ke kita suratnya hari Jumat sekaligus undangannya," ujarnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber : Pelaku Penusukan Adalah Orang Terlatih

Sementara itu, Ketua RT 07, LK 01, Kelurahan Sukajawa, Jumawan, mengaku baru tahu jika pelaku penusukan tersebut adalah warganya.

Sebab, kata dia, pelaku Alfin sudah sekitar tiga tahun berada di Kabupaten Mesuji tempat saudaranya. "Setahu saya, dia (pelaku) ada di Mesuji, nah saya tahu dia sudah pulang, pasca kejadian kemarin sore itu," jelasnya.

Di kediamannya, lanjut Jumawan, pelaku tinggal bersama kakek-nenek dan ayah serta adiknya. "Alfin ini anak pertama dari tiga bersaudara. Adik bungsunya ikut dengan ibunya. Orang tuanya sudah pisah," sebut Jumawan.

Jumawan pun tidak mengetahui aktifitas keseharian pelaku Alfin, lantaran Alfin jarang berada di Sukajawa. "Jarang pulang dan terlihat, jadi kurang paham saya apa aktifitas sehari-harinya dia," imbuhnya.

Sedangkan untuk aktivitas keluarganya sendiri, kata Jumawan, sangat baik dan sering berbaur dengan masyarakat. 

"Bapaknya sering ngobrol dengan saya. Tapi memang tidak pernah menceritakan atau mengeluh terkait kondisi anaknya, saya juga nggak mau bertanya-tanya soal urusan pribadi keluarganya," ucapnya.

Apakah Alfin memiliki riwayat gangguan jiwa, Jumawan, tidak mengetahuinya. "Soal itu (gangguan jiwa) saya tidak tahu. Dia masih bujang, belum beristri," tandasnya.

Sebelumnya, Minggu (13/9/2020) malam, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto, didampingi Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya, dan Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Muslimin Ahmad, menginterogasi pelaku di lobi utama Mapolresta Bandar Lampung.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ditikam, Kapolda Lampung Turun Tangan

Dalam keterangannya, Kapolda menjelaskan, bahwa pelaku menggunakan pisau dapur untuk menusuk Syekh Ali Jaber. "Syekh Ali Jaber mengalami luka tusuk di bagian lengan atas sebelah kanan sedalam 4 cm," kata Purwadi.

Dikatakan Kapolda, kediaman pelaku dengan Masjid tempat berlangsungnya acara hanya berjarak sekitar 300 meter.

Mengenai modus operandi yang dilakukan pelaku, kata Kapolda, di mana menurut penjelasan dari orang tua pelaku bahwa mengalami gangguan jiwa. Akan tetapi, tegas Jenderal Bintang Dua ini, pihak kepolisian tidak percaya begitu saja dengan penjelasan orang tua pelaku. Sehingga,pihaknya mengundang dokter dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung untuk memeriksa kejiwaannya.

"Selain itu kita juga lakukan pemeriksaan urine kepada pelaku. Dan hasilnya negatif dan kita akan melakukan pemeriksaan di RSJ dan kedua akan memanggil psiakter dari dokter kepolisian," jelas Kapolda.

Ke depan, sambung Kapolda, pihaknya akan melakukan peningkatan pengamanan agar peristiwa ini pun tak terulang lagi. 

"Kita tingkatkan pengamanan terbuka dan tertutup semoga penyerangan ini tidak berlanjut. Dan terus dilakukan pemeriksaan pendalaman terhadap pelaku," ucapnya.

Untuk motif, kata Kapolda, masih terus didalami. "Masih kita dalami (motif). Karena ketika diperiksa untuk proses tanya jawabnya bagus, tapi isi pikirannya beda," ujarnya.

Terkait ada indikasi jika pelaku ikut dalam kelompok tertentu, Kapolda belum bisa menjelaskannya karena masih pendalaman. "Masih kita dalami juga, apakah terlibat dalam kelompok tertentu atau tidak," tandasnya.

Pasca peristiwa penikaman tersebut, Syekh Ali Jaber langsung melanjutkan program dakwahnya di tempat lain di Kota Bandar Lampung. Penjagaan ketat pun dilakukan guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan terulang kembali. (*)

Editor :