Dulu Langganan Kebakaran, Kini Rawa Kidang Menjadi Areal Restorasi Pakan Badak
Direktur eksekutif Yayasan Badak Indonesia Widodo Ramono berikan bibit pakan badak kepada KTH Rahayu Jaya. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Lampung Timur, kupastuntas.co - Lokasi hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) tepat nya di Seksi III, Kuala Penet, Resort Margahayu, Rawa Kidang yang dulu menjadi langganan kebakaran setiap musim kemarau, saat ini lokasi tersebut dijadikan areal restorasi tanaman pakan Badak.
Lahan Restorasi seluas 20 hektare tersebut di tanami puluhan jenis tanaman yang digunakan untuk pakan Badak yang ada dalam penangkaran di TNWK.
"Yang mengurusi restorasi tersebut yaitu warga desa penyangga bukan pegawai TNWK".Terang Kepala Balai TNWK Subakir, Selasa (22/9/2020).
Lanjut Subakir, dengan menempatkan warga desa penyangga untuk mengelola tanaman pakan badak bertujuan untuk menggandeng masyarakat agar turut melestarikan hutan, agar memahami manfaat sistem hutan.
"Rawa Kidang ini dulu menjadi objek orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk merusak hutan dengan tujuan tertentu," ucap Subakir.
Saat ini, Rawa Kidang dijaga selama 24 jam oleh Kelompok Tani Hutan (KTH), dengan melakukan penanaman ribuan tanaman pakan badak dengan jumlah 40 spisies tanaman selain bermanfaat bagi badak sendiri, juga bermanfaat untuk kelestarian hutan.
"Dulu di dominasi semak ilalang tapi saat ini ditumbuhi ribuan pohon tunjang tinggi,"ucapnya.
Selama lima bulan KTH Rahayu Jaya yang di komandoi oleh Hasan Mashadi, melakukan rehabilitasi lahan seluas 20 hektare dengan sistim gotong royong tanpa imbalan upah sedikit pun.
"Dari Januari sampai Mei 2020 kami beserta 19 anggota melakukan ini ikhlas," Kata Ketua KTH Hasan Mashdi.
Namun mulai dari Juni sampai saat ini, kelompok tersebut mendapat perhatian dari Yayasan Badak Indonesia (Yabi), perhatian tersebut berupa upah harian, yakni satu orang mendapat upah 125 ribu per hari, pekerjaan rutin yang dilakukan oleh KTH yakni merawat ribuan tanaman pakan badak seluas 20 hektare di Rawa Kidang. "Ya alhamdulillah sudah diperhatikan oleh Yabi," terang Hasan Mashadi.
Lanjutnya, tanaman pakan badak yang ada di Rawa kidang Hutan TNWK masih berumur delapan bulan, sehingga masih dalam perawatan penuh, seperti pemupukan, penyiangan hingga melakukan penjagaan dari binatang liar pemakan daun seperti Menjangan, Kancil dan satwa sejenisnya.
"Setiap malam tiga orang berjaga di lokasi, dengan sistim piket guna menjaga binatang liar yang hendak memakan tanaman pakan badak," Kata Hasan.
Berbagai jenis makanan badak yang ada di lokasi restorasi yaitu, Ara Lebar, bungli, Apak, gondoria, kultum, nangkan, cembirit, sempu air, akar elang, luwingan merah, mahang hijau, bendo, kendal, putat, kemutul, medang, deluak, sempu batu, katesan, mahang pecah, kokosan, akar jitan, mindi, teluntum, sirihan, paprika, bayur, ketapang, luwingan.
Berita Lainnya
-
Nelayan Lansia Asal Lampung Timur Hilang di Laut, 4 Hari Pencarian Masih Nihil
Sabtu, 01 November 2025 -
HIPMI Lampung Timur Ungkap Dugaan Monopoli Proyek oleh Perusahaan Asal Luar Daerah
Sabtu, 01 November 2025 -
Polisi Sita Rp 60 Juta dari 3 Tersangka Kasus Korupsi Bendungan Marga Tiga Lamtim
Jumat, 31 Oktober 2025 -
Bupati Ela Siti Nuryamah Teken MoU dengan KemenP2MI, Komitmen Tingkatkan Layanan Migran
Kamis, 30 Oktober 2025









